Uneasy Feelings

1K 135 2
                                    

London menyambut Persephone dalam keheningan dan banyak poster kriminal dunia sihir. Selama perjalanan dari Paris ke London, sang putri tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Di sisi kirinya ada Draco Malfoy yang tidak pernah melepaskan genggaman tanyanya. Di sisi kanannya ada Daphne Greengrass yang juga setia menemani sang sahabat.

Lucius dan Narcissa langsung membawa sang putri menuju Malfoy Manor. Sebagai seorang ibu, ia selalu menanggap Harrieta atau Persephone sebagai putrinya sendiri. Gadis itu selalu mampu membangkitkan nurani keibuanya. Narcissa dapat memahami perasaan Ratu Helena. Tanpa diminta pun ia akan mengurus Persephone dengan penuh kasih sayang.

"Dragon, Persephone istirahatlah. "kata Narcissa lembut.

"Terima kasih mama" balas Persephone.

"Aku akan mengantarkanmu ke kamar" kata Draco. Persephone menoleh ke arah Draco baru menyadari bahwa Draco tidak menggunakan gel rambutnya. Ia pun tersenyum kecil. "Kamu tampan tanpa gel rambut " puji Persephone.

"Kalau begitu, aku tidak akan menggunakannya lagi" balas Draco dan dua insan manusia itu pun meninggalkan ruang tamu.

Timeskip

Hampir seminggu berlalu, Lucius dan Narcissa pun telah membelikan segala keperluan sekolah untuk Draco dan Persephone. Ia juga mendapatkan kabar dari sang ayah bahwa ibu kandungnya itu telah di bebaskan dan diserahkan pada kakek Riddle namun kabar itu hanya akan menjadi rahasia antara keluarga kerajaan dan Lord Voldemort.

Selain berita mengenai empat tahanan azkaban yang kabur, Daily Prophet juga mengabarkan mengenai kejadian Nyonya Potter dan Ratu Helena. Kabar yang lebih mengejutkan lagi adalah fakta bahwa James Potter dikabarkan akan menceraikan istrinya tersebut. Persephone mencecap cokelat panasnya. Sang kakek memintanya untuk menyerahkan semua masalah pada pria tua tersebut.

"Kamu benar tidak akan berbuat apa - apa ?" tanya Draco.

"Kakek memintaku untuk bersantai. Bukankah sebagai cucu yang baik aku akan melakukannya. Lagipula aku yakin saudara kembarku itu tidak akan tinggal diam. Belum lagi kepala sekolah" jawab Persephone.

Sebenarnya, Persephone tidak memiliki kekuatiran apapun. Ia akan menghadapi apapun intrik dan trik kotor yang akan dilemparkan oleh kakaknya. Tanpa disadari oleh sang putri, kali ini sang kepala sekolah sendirilah yang menyiapkan trik dan hal itu siap menghancurkan sang putri yang tidak memiliki perlindungan.

Empress Of Phoenix (Rewrite)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt