Bias

1.7K 259 7
                                    

Entah apa yang ada dipikirkan duo idiot Potter dan Weasley itu hingga menyebabkan kehebohan dan berhasil menjadi deadline utama. Tentu saja, mereka tidak akan dihukum . Anak emas kesayangan Dumbledore.  Hanya ada howler yang dikirimkan oleh Molly . Persephone hanya memandang meja Gryffindor dengan malas sementara Draco meletakkan makanan ke piringnya .

"Sudah tak heran, mereka tidak dikeluarkan" kata Daphne.

"Selama Dumbledore masih menjadi kepala sekolah . Mereka akan bebas berbuat apa saja" balas Persephone.  Para Slytherin yang mendengarkan pembicaraan tersebut hanya menghela nafas mereka dan melanjutkan sarapan mereka. Diskriminasi terhadap penyihir dengan inti gelap dan mereka yang berasrama Slytherin sudah terjadi sejak duel antara Dumbledore dan Grindlewald. Dibandingkan protes terhadap ketidakadilan, Mereka memilih masalah yang lebih penting. Yaitu Lockhart. Bagaimana cara mereka mendapatkan pendidikan yang layak tanpa sepengetahuan Dumbledore.

Tanpa mereka ketahui, Persephone dan juga Darco sudah menyiapkan sesuatu. Untuk saat ini, ada baiknya bila mereka masuk kelas terlebih dahulu. Draco dan Persephone berjalan beriringan satu sama lain. Hal itu dilihat oleh dua pasang mata. Kepala Sekolah Hogwarts, Albus Dumbledore mengikuti kemana pasangan itu pergi. Tangannya mengepal dan wajah masih tersenyum. Kehadiran bocah Levinconis itu mengacaukan rencananya untuk mengeruk kekayaan keluarga Malfoy dengan menjodohkan Henrietta dengan Draco. Tentu saja ia memiliki rencana lain untuk memisahkan mereka berdua.

Selain Dumbledore, Henrietta juga memandang kesal ke arah Persephone. Draco miliknya. Tidak ada yang boleh mendapatkannya selain dirinya. Hermione tentu saja melihat hal tersebut dari balik buku yang tengah ia baca. 'Persephone benar,Henritta bukanlah gadis yang pintar'batin Hermione.



Empress Of Phoenix (Rewrite)Where stories live. Discover now