Morning

1K 185 2
                                    

Oliver Wood dan Marcus Flint dua kapten quindditch berbeda asrama itu memiliki kesamaan. Mereka sama - sama suka memaksa latihan team mereka dengan keras dan mereka tidak suka kalah. Hampir setiap hari, Marcus memaksa mereka latihan dan hampir setiap hari pula Draco mengeluh tentang hal ini.

"Flint terobsesi" keluh Draco.

Draco membuat dirinya yang lelah nyaman dengan duduk di sebelah Persephone yang sedang membaca buku. "Itu wajar Draco . dua hari lagi kita melawan Gryffindor" kata Warrington. Persephone hanya tersenyum. "Ngomong - ngomong, aku dengar keluarga Potter akan hadir menonton" kata Daphne.

"Aku tahu, kakakku akan hadir juga. Draco pikirkan saja jika kau rajin berlatih tubuhmu akan berotot" balas Persephone datar. Draco hanya tersenyum. "Baiklah" kata Draco

time skip, dua hari kemudian

Persephone yang sudah mengenakan seragam quindditch. Ia menuju aula besar untuk sarapan dengan ditemani oleh Pansy dan Daphne. Pansy dan Daphne membicarakan tentang bagaimana tampan para anggota team quindditch. "Aku tahu kau menyukai Cassisu Warrington Pansy" goda Daphne.

"Girls sukai siapa pun yang kalian suka. Asal jangan sentuh Draco" kata Persephone setengah bercanda.

"Draco milikmu . Yang Mulia" balas Pansy sambil bercanda. Pembicaraan mereka bertiga berlanjut hingga ke aula besar.  Langkah kaki Persephone terhenti. Ia melihat sosok kedua orang tua kandungnya tengah duduk di meja Gryffindor mengapit putri kesayangan mereka. Persephone tersenyum palsu. "Ayo kita ke meja Slytherin" ajak Pansy yang mengerti situasi.

Pansy dan Daphne membawa Persephone utuk duduk di sebelah Draco. Draco melihat sekilas ke meja Gryffindor dan mengerti. Ia menggengam tangan Persephone dengan erat.

Empress Of Phoenix (Rewrite)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin