Gift from Queen

2.9K 402 12
                                    

Albus Dumbledore duduk termenung di kantornya. Ia memikirkan rencananya yang terancam batal karena kehadiran seorang gadis yang tak ia prediksi. Rencananya untuk memasangkan Henrietta Potter dengan Draco Malfoy terancam batal. Ia harus berhasil mengeruk kekayaan keluarga Malfoy,Potter dan Black.

Sepertinya ia juga bisa memaanfatkan kekuasaan keluarga Levianconis.Dengan rencana yang tepat ia bisa mendapatkan semuanya. Ya ia harus menyusun rencana dengan hati - hati.

Di asrama Slytherin, Daphne, Pansy dan Persephone tidur dalam satu kasur. Posisi tidur mereka yang berpelukan satu sama lain menandakan dekatnya hubungan mereka. Cahaya matahari menembus kisi kisi jendela. "Eugh," erangan keluar dari bibir manis Persephone menandakan bahwa gadis itu sudah bangun. Seketika ia merasa sesak akibat pelukan Pansy dan Daphne. "Butuh bantuan?" suara milik Tracy Davies terdengar di telinganya.

"Please" pinta Persephone. Tracy membantu Persephone melepaskan diri dari dua gurita yang melilitnya. "Kau dekat dengan mereka berdua ya, " kata Tracy.

Persephone yang akan memasuki kamar mandi hanya tersenyum. "Mereka yang terbaik." balas Persephone.

Sekitar pukul tujuh, Persephone dan yang lain sudah rapi dan siap di common room Slytherin. Mereka tengah menunggu Draco. Persephone menghela nafasnya dengan kasar, saat melihat Draco tampil dengan gel rambut yang melebihi kapasitas. Gadis yang kini memiliki bola mata berwarna ungu itu terdiam enggan berkomentar.

"Lebih baik kita sarapan sekarang,"kata Pansy mencoba mencairkan suasana.

Aula besar sudah ramai dengan para siswa maupun siswi Hogwarts. Kedatangan Persephone membuat para senior mempersilahkan sang Lady Slytherin itu duduk ditengah. Tempat dimana sang Lady Slytherin dalam hireaki mereka duduk. Di susul oleh Draco sang Prince ice of Slytherin yang dengan hawa angkuhnya duduk di sebelah Persephone dan mulai mengambil beberapa makanan dan di letakkan di piring belahan jiwanya itu.

Persephone sendiri masih asik membaca jadwal mereka. Ia membuat catatan mental pelajaran apa saja yang membuat harus waspada d
engan saudara kembarnya itu. 'Ramuang dan Terbang. Well, Let see dear sister' batin Persephone.

Selagi mereka mengunyah dan saling.bertukar kabar. Burung hantu pos menyerbu mereka. Seekor burung hantu berwarna hitam terbang dengan anggun dan mendarat di hadapan Persephone. " Halo Demetri," sapa Persephone yang mengenali burung hantu milik ibunya.

Persephone memberikan sosis pada burung hantu itu dan membuka bungkusan paket yang di bawa Demetri.

Sebuah tiara dan surat dari ibunya membuat Persephone tersenyum manis

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Sebuah tiara dan surat dari ibunya membuat Persephone tersenyum manis.  Gadis itu menyentuh tiara yang dijanjikan ibunya itu sebelum membaca surat dari ibunya. Ia membiarkan Daphne dan Pansy melihatnya.

Dear my little Queen

Ibu senang kau masuk Slytherin. Jangan lupakan janjimu untuk tidak ikut campur permainan pihak terang. Ratu kecilku tersayang sebagai hadiah atas kau masuk ke asrama Slyhtherin ibu mengirimkan hadiah untukmu . Sebuah tiara dengan warna asramamu. Jangan khawatir tiaramu yang lain akan ibu kirim saat Yule.

Dengan penuh cinta
Queen Helen Levianconis nee Reed
Queen of Lyon.

Persephone tersenyum. Ia benar - benar merindukan ibunya. "Nona Levianconis ada baiknya kau menyimpan perhiasanmu." tegur kepala sekolah. Selagi ia membaca surat dari ibunya. Daphne dan Pansy mengatur dan memasang tiara itu di kepalanya.

"Maafkan aku professor, saat berada di Lyon. Aku terbiasa menggunakan tiaraku. Aku akan melepas tiara ini nanti professor" jawab Persephone datar.

Empress Of Phoenix (Rewrite)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt