Time for shopping

3.2K 431 20
                                    

Draco tidak pernah meninggalkan, Persephone sedikit pun. Baik itu di Manor Malfoy atau di Selywn Manor.

Kembar Weasley dan Ginny juga sering bermain. Bisa dikatakan mereka setiap hari mengunjungi Persephone. Menurut mereka, Selywn manor adalah rumah mereka.

Meskipun Persephone berada di London. Remus dan Regulus tetap mengajarinya politik. Bahkan Paman Snape memberikannya buku ramuan lanjutan begitu mengetahui gadis itu sudah menguasai ramuan dasar.

Hari ini, Regulus dan Narcissa bertugas membawa anak - anak belanja persiapan sekolah mereka. Persephone menggunakan jepit rambut yang dipasangkan oleh Wisteria.

 Persephone menggunakan jepit rambut yang dipasangkan oleh Wisteria

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak lupa ia mengenakan kalung liontin dari tetua Hera. Kalung yang berfungsi sebagai segel bagi kekuatannya yang begitu besar.

 Kalung yang berfungsi sebagai segel bagi kekuatannya yang begitu besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah memastikan semuanya siap. Persephone menemui yang lain.

Diagon Alley,
Diagon Alley selalu ramai pada bulan September. Banyak orang tua murid juga muggle yang mengantarkan anak - anak mereka berbelanja.

Bergandengan tangan, Draco dan Persephone melihat - lihat yang ditawarkan toko. Mulai dari madam Malkin tempat mereka membeli jubah Hogwarts, Ollivander dimana Draco dan yang lain kecuali Persephone mendapatkan tongkat sihir mereka. Persephone sudah mendapatkan tongkat sihirnya lebih dulu di Lyon, namun Paman Regulus menyimpannya.

"Mau es krim?" tawar Draco. Persephone mengangguk senang. Kini gadis itu ganti memeluk lengan Draco. "Tunjukkan jalannya padaku" kata Persephone. Dari kejauhan, seorang memandang mereka penuh kebencian.

"Siapa gadis yang berani merebut Draco" Gumam  Henrietta. Benar - benar menyebalkan. Satu - satu harapannya hanyalah Sirius yang kini tengah mengusahakan title pewaris Blacknya.

Di tempat lain, Sirius dan Regulus berhadapan. "Reg benar ini kau?"tanya Sirius.

"Apa kau mengharapkan orang lain?" balas Regulus dingin.

"Tentu saja tidak. Aku kira kau sudah..."

"Mati? Tampaknya pak tua itu menanggap aku sudah mati. "jawab Regulus.

"Kau pasti Lord Black. Dengar aku ingin kau menangkat seseorang untuk menjadi pewarismu. Henrietta Potter" kata Sirius.

"Darah campuran itu.Kau pasti bercanda. "

"Henrietta memiliki darah Pureblood dan ia cucu nenek Dorea" balas Sirius.

"Ia Darah campuran. Dan aku juga memilih seorang gadis dari keluarga Pureblood dibanding putri baptismu yang manja" jawab Regulus.

"Kau akan menyukai Henrietta" bujuk Sirius.

"Tidak. Aku sudah memiliki pewarisku sendiri" tolak Regulus meninggalkan Sirius.

Empress Of Phoenix (Rewrite)Where stories live. Discover now