The Youngest Weasley

1.9K 282 2
                                    

Author Note : Happy New Year .. update di tahun baru

Kehadiran Persephone di London tentu saja membawa kebahagiaan bagi sebagian orang. Dan sebagian lagi tidak. Bagi Draco, tentu kabar yang menggembirakan. Ia bisa menghabiskan waktunya bersama Persephone. Seperti sekarang ini, ia tengah mengunjungi Selwyn manor sambil membawa sebuah hadiah ulang tahun.

"Rie" panggil Draco. Persephone yang baru saja keluar dari ruang ritual langsung menoleh. Satu senyuman yang paling manis ia berikan. " Draco kau kemari " sapa Persephone. Draco pun berjalan mendekati gadis itu. "Saat kau ulang tahun, kau ada di Perancis, jadi aku baru bisa memberikan hadiah ulang tahunmu" kata Draco sambil menyerahkan sebuah kotak pada Persephone.

"Kau tak perlu repot-repot dragon"kata Persephone menerima hadiah itu. Sebuah Quil dengan kualitas terbaik adalah hadiah yang di berikan Draco.

"Terima kasih Draco" balas Persephone yang segera meminta Minsky untuk membawa Quill itu ke ruang belajar.

"Tuan Putri, untunglah anda disini" suara Ella yang terdengar buru - buru membuat baik Persephone dan Draco menoleh. Kening Persephone berkerut. Ia juga bisa merasakan kegelisahan ayah baptisnya lewat tato Phoenix mereka. Ya, Persephone telah menandai Remus Lupin sebelum ia menuju London. " Ada apa Ella?" tanya Persephone.

"Tuan Regulus dan Tuan Lupin meminta anda untuk ke ruang kerja . Ada hal yang penting yang perlu di bicarakan " jawab Ella. Persephone dan Draco saling berpandang satu sama lain sebelum mereka setengah berlari menuju ruang kerja Lord Black.

Di ruang kerja, sudah ada Regulus, Sirius, Remus dan juga Lucius. "Tak pernah aku membayangkan aku bisa duduk relax bersama Malfoy" gerutu Sirius sambil menyesap firewhiskeynya. Lucius hanya mendengus bersamaan dengan Persephone juga Draco memasuki ruangan.

"Duduklah cub" kata Remus. Persephone pun membuat dirinya nyaman di sofa samping Regulus. Begitu pula dengan Draco yang duduk disebelah ayahnya.

"Ada apa?" tanya Persephone bingung.

"Kepala sekolah merencanakan sesuatu" kata Remus.

"Kapan ia tidak memiliki rencana" balas Persephone dengan nada sarkas.

"Entah apa yang dipikiran kepala sekolah , ia mempekerjakan Gilderoy Lockhart" kata Lucius. Ah pria itu, tentu saja ia mengetahui si pecinta popularitas dan sang penjilat. Persephone mengetahuinya saat Lockhart mengadakan jumpa fans. Dari caranya memuja Henrietta. Entah mengapa Lockhart memberikan kesan jijik padanya.

"Lucius, gunakan status dewan Hogwartsmu dan pecat badut itu" kata Sirius.

"Tak semudah itu Black. Kepala sekolah masih memiliki hak untuk mempekerjakan seorang guru meski dewan memecatnya. itu hanya membuat Dumbledore mencari guru yang lebih parah" kata Lucius.

"Kepala sekolah tidak akan melarang siswa yang ingin tambahan pelajaran'kan" potong Persephone. Sebuah rencana indah muncul di otak cantiknya. "Buat saja perkumpulan kelompok pelajar yang diawasi oleh para professor. "kata Persephone.

"Dengan begitu kalian bisa mendapatkan pelajaran DADA yang sesuai kurikulum " kata Lucius.

"Ide yang bagus Dewan sekolah akan menyetujui hal ini"balas Regulus. Selagi mereka membahas detail rencana mereka. Perapian floo menyala menampilkan Fred dan George yang tengan menggendong adik mereka . Ginny terlihat setengah sadar.

"Tolong Ginny, Entah mengapa beberapa hari ini Ginny berbeda tak seperti biasa" kata Fred yang meletakkan Ginny yang tak bergerak di lantai.

Lucius, Regulus dan Remus bisa mendeteksi sihir gelap keluar dari Ginny dan sebuah buku. "Buku ini darimana kalian mendapatkan buku ini?" tanya Lucius yang mengenali jurnal milik tuannya tersebut. Buku yang ada ditangannya palsu, Lucius sudah mengembalikan buku yang asli pada pangeran kegelapan.

"Paman Remus bakar buku itu dengan Fiendfyre. Keadaan Ginny sudah terlampau jauh. Kekuatan itu sedang mencoba mengambil alih. " jelas Persephone.

"Professor Dumbedore memberikannya pada Ginny" jawab George.

"Ada satu cara" kata Persephone. Ia menatap Remus sekilas. Remus pun mengeluarkan tongkatnya. "Sebelum Princess Levianconis berbicara lebih lanjut, bersumpalah kalian tidak akan membocorkan hal apapun yang terjadi dalam ruangan ini" tuntut Remus.

Mereka yang ada di ruangan itu bersumpah atas sihir mereka. Setelah sumpah itu Remus menunjukka tato Phoenix miliknya.

"Aku membangun inner Circleku sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku membangun inner Circleku sendiri. Keunikan dari tanda Phoenix itu adalah perlindungan dariku. Karena itu Ginny, aku tahu kau tak bisa bergerak. Tapi kedipkan satu matamu bila kau menjawab ya. Aku akan menandaimu, apa kau bersedia? " tanya Persephone. Ginny memandangnya, Ia mengedipkan satu matanya.

" Kalau begitu bayangkan saja dimana tempat yang kau inginkan untuk tandamu" kata Persephone. Burung Phoenix berapi biru kemballi muncul dan hinggap di pundak Persephone. Dengan penuh keangguna Phoenix itu terbang keatas tubuh Ginny menyerap segala sihir buruk dan memberikan tandanya kemudian menghilang.

Ginny yang bisa menggerakan seluruh tubuhnya langsung duduk. Tandanya berada di punggungnya.

"Bagaimana keadaanmu ?" tanya Persephone

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bagaimana keadaanmu ?" tanya Persephone

"Baik dan ringan"jawab Ginny. Persephone pun menjelaskan kelebihan dari tanda ini. "My Lady tadi itu sangat... " kata Fred.

"Wicked" sambung George.

"Jadi kapan kami akan ditandai?" tanya Geoge dan Fred bersamaan.

"Aku juga ingin tahu" sambung Draco. Persephone hanya bisa memasang wajah datar.

"Draco tidak sampai tahun ketiga kita. Aku hanya bisa menandai satu orang dalam seminggu" jawab Persephone yang merasa lelah.

"Paman Remus, selidiki Lockhart. Bila ada yang mencurigakan beritahu aku. Paman Lucius bisakah memberitahu kakek soal kejadian ini" kata Persephone.

Empress Of Phoenix (Rewrite)Where stories live. Discover now