10. Pacar-pacar Aryan

Beginne am Anfang
                                    

Aryan sempat merasa terpuruk atas kepergian sang Ayan tercinta, tapi Aryan merasa bahwa ia tak boleh merasa terpuruk dan terus larut dalam kesedihan. Laki-laki itu bangkit.

Aryan juga lebih suka tinggal di apartemennya di banding tinggal di rumah mewah bak istana itu. Bunda Aryan juga jarang tinggal di rumah karena sering ada urusan bisnis di luar kota.

"Ah tai! Lo mulu yang menang" gerutu Galang.

"Udah deh cuk, lo semua gak bisa ngalahin gue" Aryan menyombongkan diri lalu duduk di sebelah Kinara.

"Gak usah sombong lo tai! Malem ini lo lagi beruntung aja" ucap Galang.

"Hahaha iyain aja dah, penting lo seneng" Aryan tertawa.

"Eh, itu bukannya Fasya ya?" Tanya Libra.

"Mana?" Aryan balik bertanya.

"Itu anjing itu" tunjuk Libra. Aryan mengikuti jari telunjuk Libra yang mengarah ke seorang gadis yang tengah berjalan kearahnya. Ya, Aryan tak salah lihat. Itu Fasya."

"Anjing kok ada dia si?!"

"Emang ngapa? Dia kan cewe lo"

"Oh itu cewenya Aryan?" Tanya Kinara pada Libra. Laki-laki itu mengangguk. Entah kenapa rasanya hati Kinara sakit.

"Hai" sapa wanita berbando merah itu.

"Hai juga Fasya" jawab Venus, Galang, dan Libra serempak sambil tersenyum ramah.

"Hai?" Sapa Fasya pada Aryan.

"Juga." Balas laki-laki itu datar.

Entah siapa yang memberi tahukan Fasya kalau ada balapan malam ini. Seingat Aryan, dia tak memberitahukan pada keempat pacarnya itu.

"Eh Fasya ke sini sama siapa? Sendiri?" Tanya Galang. Gadis itu mengangguk.

"Iya, tadi naik ojek online" balasnya.

"Loh? Emang ojek online jam segini masih ada ya?"

"Masih."

Aryan melirik ke Arah Kinara, sejak kedatangan Fasya, wanita itu nampak diam saja. Sedangkan teman-teman Aryan yang lain tengah mengobrol dengan Fasya.

"Le" panggil Aryan.

"Hmm?"

"Liat gue."

"Ngomong aja." Ucap Kinara.

"Lo kenap-"

"Aryan" suara yang tak asing di telinga Aryan itu sontak membuat Aryan memotong ucapannya. Kinara dan Aryan menoleh berbarengan kearah sumber suara.

"Lo? Ngapain?" Tanya Aryan pada gadis yang mengenakan jaket levis dan rok pendek.

Cakra, Libra, Galang, Venus dan Fasya menghampiri ketiga orang itu.

"Eh ada lo juga?" Ucap Venus. Gadis itu tersenyum. Dia Shabira.

Aryan memutar bola matanya, lalu mengusap kasar wajah tampannya. Mengapa bisa pacar-pacarnya datang di saat Aryan tengah bersama Kinara? Lagipula, siapa yang memberi tahu mereka?

"Iya, tadi Teo yang bilang kalau ada balapan di sirkuit. Dan ada Aryan juga, mangkanya gue sempetin dateng ke sini cuma buat liat Aryan."

"Tapi kayaknya... balapannya udah selesai ya?"

"Iya Shab, udah selesai. Lo telat" Libra yang menjawab.

Ah sial Aryan lupa bahwa Teo adalah sepupu Shabira. Jika ingat, Aryan tak akan mengajak Teo ikut balapan dengannya. Lihat saja, Aryan tak akan mengajak anak laki-laki itu lagi.

Papah Untuk SNORA [End]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt