◜50◞ Family Time

1.1K 154 130
                                    

"Sekedar berpikir, bahwa semua akan menjadi akhir bahagia

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

"Sekedar berpikir, bahwa semua akan menjadi akhir bahagia. Namun ingatlah untuk terus berusaha, karena diantara usaha akan ada hasil yang buat semua hasil tidak sia-sia."

☆☆☆

Pria paruh baya dengan style kantoran itu menatap kearah jendelan dengan pandangan kosong. Tangannya sejak tadi gemetar.

"Penantian ku berbuah manis," ujarnya lirih.

Ia mengambil handphonenya dan mengetik sesuatu disana, nada sambung terdengar beberapa saat sebelum suara tegas terdengar.

"Halo, kenapa Gilang?" tanya seseorang diseberang sana.

Gila mengangkat sedikit sudut bibirnya saat mendengar nada bicara sahabatnya itu.

"Lo sibuk?" tanya Gilang.

Walapun umurnya sudah 40 tahun lebih namun mereka tidak pernah merubah kosakata saat mereka berbicara berdua.

"Nggak, kenapa?"

Gilang menghembuskan napasnya berat, "Ketemu di cafe depan kantor lo, ada yang mau gue omongin tentang Saga dan Gladys,"

Diseberang sana Radit mengerutkan keningnya bingung, kenapa sahabatnya itu ingin membahas Saga dan Gladys?

"Oke."

Gilang menutup teleponnya dan menyandarkan tubuhnya pada sandar kursi dibelakangnya.

"Maaf, ayah janji setelah ini kamu akan merasakan kebahagiaan yang sejak dulu kamu cari nak,"

Gilang berjalan keluar dari kantor menuju parkiran, setelah sampai diparkiran ia langsung saja memasuki mobilnya dan menjalankan mobil itu meninggalkan area parkir.

Tak butuh waktu lama Gilang memberhentikan mobilnya pada tempat parkir cafe itu, pria berumur itu namun masih terlihat tampan keluar dari mobilnya berjalan masuk kedalam cafe.

Disana dia bisa melihat sang sahabat sudah menunggunya.

"Udah lama?" tanya Gilang setelah duduk pada kursi dihadapan Radit.

Radit menggelengkan kepalanya, dia baru saja tiba 10 menit yang lalu jadi itu bukan waktu yang lama untuknya.

"Lo mau bahas apa?" tanya Radit langsung, sesungguhnya ia sangat penasaran tentang topik ini.

Gilang mengeluarkan sesuatu pada saku jas nya, sebuah amplop berisi beberapa foto.

"Foto?" tanya Radit yang mendapatkan anggukan kepala dari Gilang.

Radit mengambil salah satu foto itu, netra hitamnya terfokus. Tubuhnya menegang saat melihat orang dalam foto itu.

"S-saga?"

Gilang kembali menganggukkan kepalanya, tangan pria itu mengambil salah satu foto lagi dan memperlihatkan pada sang sahabat.

"Ini foto Saga dan Gladys, lebih tepatnya Sarga dan Gladisty."

SAGLA 2 (SELESAI)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora