◜05◞ Sarga & Gladisty

2.1K 249 168
                                    

"Dua hal yang paling sulit dikatakan: 'Hai' untuk yang pertama kali, dan 'Selamat tinggal' untuk yang terakhir kali

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

"Dua hal yang paling sulit dikatakan: 'Hai' untuk yang pertama kali, dan 'Selamat tinggal' untuk yang terakhir kali."

☆☆☆

Gadis dengan hoodie oversize berjalan menaiki tangga dengan langkah riangnya. Moodnya sedang baik saat ini.

"Abang oooo Abang ...." Gadis itu mengetuk pintu kamar sang Abang dengan penuh semangat.

Namun tidak ada tanda-tanda akan jawaban dari dalam, "Abang kemana?" gadis itu membuka pintu dan menyembulkan kepalanya. Aroma parfum khas Abi memasuki indra penciumannya.

"Lah kosong? Abang kemana?" Gladys mengerucutkan bibirnya kesal.

Dia lupa Abi menginap di rumah temannya karena ada tugas dari kampus. Dia sekarang sendiri, kedua orangtuanya masih belum pulang.

Diusapnya perutnya yang terasa lapar, "Lapar banget gue, belum makan seharian."

Dia ingin mengajak Abi tadi untuk makan malam bersama diluar tapi dia melupakan bahwa sang Abang tidak ada disini.

Gladys berjalan menuju pintu utama dan membukanya, angin malam langsung saja menerpa wajahnya. Dia ingin pergi keluar tapi dengan siapa? Dia baru disini, belum mengetahui jalan. Dia takut tersesat.

"Pergi nggak ya? Kalau pergi nanti gue tersesat, tapi kalau nggak pergi gue mati kelaparan disini."

Pikiran dan hatinya saling berperang pendapat. Gadis itu mengembuskan napasnya pelan, dia sudah memutuskan untuk pergi. Dia tidak bisa menahan rasa lapar ini terlalu lama.

Gladys meraih kenop pintu dan menguncinya, memakai tudung hoodie nya dan berjalan menyusuri jalan yang cukup sepi ini. Dia ingin mencari makan kaki lima atau semacamnya.

"Perasaan udah jauh banget gue jalannya tapi nggak sampai-sampai ini." Hatinya mulai cemas, keadaan jalan yang sepi membuat dia kelimpungan.

"Tenang Gladys tenang, lo pasti bisa demi makanan." Gadis itu berlari kecil sambil melantunkan lagu.

Sebuah cahaya menyilaukan mata berhasil membuat senyum di wajah gadis itu terbit.

"Sateeeeee ...." Gladys berlari menuju gerobak sate yang berada diseberang jalan.

Selama di Belanda dia tidak pernah memakan makanan seperti ini, padahal dia sangat rindu makanan ini tapi disana tidak ada.

"Mas, pesan dua puluh lima tusuk ya banyakin kacangnya dan lontong nya tiga. Dibungkus." Penjual sate itu mengangguk kepalanya dan mulai membuat pesanan Gladys.

Gadis mungil itu duduk di salah satu kursi dibelakang dengan menopang dagunya menatap sate yang dibakar itu.

"Makin lapar nih gue, aromanya bikin perut keroncongan."

Setelah menunggu beberapa menit pesanan gadis itu sudah selesai. Gladys membayar satenya dan berjalan kembali kerumahnya.

"Makan sate ooo makan sate ...." Gadis itu berjalan dengan melompat kecil.

SAGLA 2 (SELESAI)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt