"Memang dari awal senja dan bulan tidak akan pernah bisa bersatu kan? Lalu kenapa kamu malah menyatukan dua insan yang terhalang tembok kokoh."
— padmarini
☆☆☆
Gladys saat ini tengah berada di ruang keluarga, tengah duduk seraya menonton televisi yang menayangkan filim kartun kesukaannya, Spongebob Squarepants.
Gadis itu begitu menyukai film kartun yang kadang tidak masuk akal itu. Air dalam air. "Aw ... Squidward tampan banget," pujinya pada salah satu tokoh yang seperti gurita itu.
Diujung sana Abi menatap adiknya dengan pandangan ngeri. Dia bingung apa yang bagus dari tokoh Squidward.
"Apa kenapa liat-liat Gladys gitu?" tanya Gladys tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi.
Di depan gadis itu sudah ada berbagai cemilan yang sudah Abi siapkan untuk adiknya itu. Mood Gladys lagi tidak baik saat ini. Suasan hatinya naik turun tidak menentu.
"Lah kamu liat Abang?" tanya Abi dan berjalan menuju sang adik.
Gladys mengunyah baksonya dan menatap sang Abang lalu menganggukkan kepalanya. Senyum di bibir Abi tidak bisa ia tahan untuk tidak terbit. Adiknya begitu menggemaskan.
"Nggak bosen nonton spongebob terus?"
Gladys menggelengkan kepalanya, Abi terus menatap adiknya. Tatapan tulus itu selalu menbuat siapapun yang melihatnya iri, Gladys adalah gadis beruntung yang memiliki seorang kakak laki-laki yang begitu menyayanginya lebih dari apapun.
Suara dering handphone milik Abi berhasil mengalihkan fokusnya. Lelaki tampan itu mengambil handphonenya dan melihat nama Gio tertera disana.
Abi menggeser tombol hijau itu dan menaruh handphonenya di telinga. "Halo, kenapa Gi?"
"Gue hampir nyampe rumah lo sama Arsen," ucap Gio diseberang sana.
Abi yang mendengar itu seketika membeku ditempatnya. Lelaki tampan itu langsung saja berdiri dari duduknya.
"Sekarang? Lo gak bilang mau kesini,"
"Udah bilang, lo aja gak read pesan gue," ucap Arsen ikut menimpali.
Abi mengusap wajahnya kasar, "Kalian udah dimana?"
"Baru aja masuk kompleks lo," ujar Gio
Abi langsung saja mematikan handphonenya, dan membalikkan badannya melihat sang adik yang masih fokus dengan televisi.
"Belum saatnya mereka liat kamu dek,"
Abi berjalan kearah sang adik, "Dys, temen abang mau dateng. Kamu naik ke kamar dulu ya?"
Gladys menatap Abangnya dengan pandangan bertanya. "Lah kenapa Abang? Gladys disini kok nda ganggu Abang."
Abi terdiam, otaknya saat ini tiba-tiba tidak bisa berfikir dengan lancar. Apalagi saat ini mood adiknya itu tidak baik.
YOU ARE READING
SAGLA 2 (SELESAI)
Teen Fiction(FOLLOW SEBELUM MEMBACA) #2 In Youth 02 Desember 2021🥈 Sequel dari SAGLA. Bisa dibaca terpisah tapi disarankan membaca cerita SAGLA yang pertama dulu. ✧✧✧ "Kalau suatu saat nanti aku pergi dan nggak mungkin kembali lagi, perlu kamu tahu satu hal, a...