◜35◞ Luka

1.2K 149 140
                                    

"Ketika perjuanganmu tidak dihargai, anggaplah kamu sedang belajar tentang ketulusan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ketika perjuanganmu tidak dihargai, anggaplah kamu sedang belajar tentang ketulusan."

☆☆☆

Angin menerpa wajah cantiknya membuat rambutnya ikut berterbangan. Gadis cantik itu menutup kedua matanya.

Kesepian melanda dirinya saat ini, dia di kelilingi banyak orang namun rasanya tetap saja kosong. Karena dia merindukan seseorang yang biasanya mewarnai harinya.

"Gue kangen lo, Ga. Sejauh itu kita sekarang," ucap Gladys pelan.

Sudah sebulan berlalu namun tetap saja hubungan nya dengan Sarga makin jauh, sangat berjarak. Dia merindukan kebersamaan mereka.

"Gue sadar saat ini kalau gue bukan sekedar suka sama lo tapi gue benar-benar cinta sama lo,"

Entah apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Sarga berubah? Kenapa lelaki itu menganggap dirinya orang asing? Kenapa Sarga menjauhinya? Semua terasa menyakitkan untuk dia.

Berkali-kali dia selalu ingin mengajak Sarga berbicara namun lagi-lagi lelaki itu menghindarinya.

Berbagai masalah saat ini benar-benar memenuhi isi pikirannya, dimulai dari Sarga dan kemunculan orang baru yang berhasil memporak-porandakan perasaannya.

Kursi disampingnya bergoyang, gadis mungil itu mengangkat pandangannya dan menatap lelaki tampan berwajah dingin itu.

Kenzo, lelaki baik yang selama ini selalu bersamanya. Selalu pasang badan untuknya apapun keadaan lelaki itu.

"Ngapain disini?" tanya Gladys dan menggeser tubuhnya agar lebih dekat dengan lelaki itu.

Kedekatan keduanya tidak perlu diragukan lagi, jika orang yang tidak mengenal mereka mungkin akan mengira bahwa mereka berdua adalah sepasang kekasih.

Namun kenyataannya mereka berdua hanya dua orang sahabat. Tidak ada kecanggungan diantara keduanya. Gladys yang terbiasa manja pada Kenzo dan Kenzo yang sudah terbiasa akan hal itu.

"Harusnya gue yang nanya gitu, ngapain disini?"

"Nggak ada cuman nyari angin aja,"

Kenzo memperhatikan wajah Gladys dari samping, cantik. Satu kata yang mewakili gadis itu. Hatinya lagi-lagi berdebar.

"Ken," panggil Gladys.

"Hm?"

Gladys merubah posisi duduknya dengan menyamping menghadap Kenzo.

"Lo pernah suka sama seseorang?" tanya Gladys yang berhasil membuat Kenzo terdiam.

Lelaki dingin itu terdiam beberapa saat sebelum menganggukkan kepalanya, bibir Gladys membentuk huruf O.

"Beneran?! Sekarang masih suka?"

Lagi-lagi Kenzo menganggukkan kepalanya, nyatanya hingga saat ini ia masih menaruh perasaan lebih dari seorang sahabat pada Gladys.

SAGLA 2 (SELESAI)Where stories live. Discover now