◜01◞ Sarga Ananda Gautama

3.7K 298 80
                                    

"Kamu tidak akan menyadari potensi sejati dirimu sampai kamu berhadapan langsung dengan kelemahan terbesarmu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu tidak akan menyadari potensi sejati dirimu sampai kamu berhadapan langsung dengan kelemahan terbesarmu."

☆☆☆

Brumm ... Brumm .... Brumm.

Suara deru motor saling bersaut-sautan di dinginnya malam. Lelaki tampan dengan tatto gitar di lehernya itu menatap tajam kearah depan.

Seorang wanita cantik dengan pakaian yang cukup terbuka berjalan dengan langkah anggunnya ketengah. Diangkat nya sapu tangan berwana merah itu dan tersenyum.

"One ... Two ... Three ... And Go!!" Tepat setelah sapu tangan itu jatuh kedua motor sport berbeda warna itu melaju dengan kencang. Saling menyelip satu sama lain.

Lelaki bermata tajam itu terus menatap lawannya yang terus mencoba menyalip dirinya. Dengan iseng lelaki itu mengundur gas motornya membuat lawannya itu dengan segera menyalip dirinya.

"Ck, lo kira gue bodoh?" gumam lelaki itu dan tersenyum remeh.

Saat melihat garis finis sudah ada di depan mata, lelaki itu langsung saja menancap gas nya kuat. Dalam hitungan detik lelaki berkuda besi berwarna merah itu sudah melewati garis finis.

Suara tepuk tangan begitu riuh terdengar. Lelaki bertato itu melepaskan helm nya dan mengusap rambut hitam nya kebelakang.

"You're always great, Sarga." Lelaki beranting itu melakukan tos ala lelaki pada orang yang masih duduk diatas motornya, Sarga.

"Nggak usah sok Inggris, gue pukul tuh mulut mau?" ucap Sarga dengan mata yang melotot.

Lelaki di hadapannya itu tertawa dan menepuk pundak sahabatnya, "gue tinggal di Inggris masa gue make bahasa Indonesia?"

Sarga mendelik tajam menatap sahabatnya itu. "Dahlah gue mau balik." Sarga memasang kembali helm nya dan siap menancap gas motornya.

Namun belum sempat cowok itu menekan gas motornya, lelaki yang menjadi sahabat nya itu sudah naik keatas jok motor nya dan memeluk tubuh dari belakang.

"Turun elah, nanti gue dikira homo liat lo gini."

Seolah tuli lelaki itu tetap memeluk tubuh sahabatnya. Dia mengabaikan kekesalan sahabat nya. Padahal dia tahu sahabat nya itu sangat pemarah.

"Lepasin tangan lo, Tian!" Sarga mencoba sabar menghadapi tingkah sahabatnya itu. Lelaki itu sudah ingin melepaskan helm nya namun dengan iseng Bastian langsung menekan gas motor membuat motor Sarga melaju kencang.

"Anjing! Lo ngegas motor nggak bilang-bilang, Nyet!"

Sarga dengan posisi yang sedikit lucu itu menepuk kepala Bastian yang tidak mengenakan helm.

"Lo terlalu banyak bacot, tinggal gas aja lama banget." Bastian kembali menancap gas motor dengan kecepatan tinggi.

Sarga mendengus sebal melihat tingkah Bastian.

SAGLA 2 (SELESAI)Where stories live. Discover now