~Bonus Chapter; Wonyoung (III)

33 7 0
                                    


Semenjak kejadian itu, Wonyoung absen selama seminggu karena sakit. Mencoba kuat tapi tidak dengan pikiran nya yang akhirnya ikut berpengaruh terhadap kesehatannya. Baru masuk selangkah ke dalam gerbang sekolah, dari radius beberapa meter dari tempatnya berada, dia melihat keberadaan genk berandal itu dari arah yang berlawanan, bahkan ini pun masih terlalu Pagi kalau mereka malakin Wonyoung.

Ia pun cepat-cepat menghindar dengan bersembunyi di dalam pos satpam sambil mengintip dari celah tembok, dengan aman dan selamat genk itu melewati nya tanpa mengetahui kehadirannya di dekat mereka, tapi kok rasanya ada yang berbeda. Entah apa yang berbeda, tapi jelas terlihat janggal di mata nya. Melihat mereka yang sudah makin menjauh, barulah Wonyoung keluar dari tempat persembunyiannya lalu melangkah masuk ke dalam gedung sekolah.

Kelas nya sudah mulai ramai, walaupun beberapa murid masih ada yang diluar kelas atau bahkan masih di kantin. Wonyoung masuk ke dalam kelas melewati segerombolan murid-murid perempuan yang lagi asyik bergosip.

"Katanya, genk nya Hyunjin ngebully anak lagi sampe parah banget ya ?"

"Tapi juga denger-denger ada yang laporin soal itu, akhirnya mereka diskors sama sekolah dan mereka kena SP juga"

"Masa sih ? Siapa dah yang lapor ? Berani banget anjir"

Kening Wonyoung mengkerut sewaktu tak sengaja mendengar pembicaraan itu saat melewati bangku tempat mereka kumpul. Karena tempatnya itu agak dekat dengan tempat duduk Wonyoung, jadi pembicaraan itu masih terdengar. Wonyoung duduk dan meletakkan tas nya di belakang bangku sambil pasang telinga mendengarkan pembicaraan mereka, dia ingat kalau tingkah ketiga berandal itu agak berbeda saat Pagi ini ia bertemu dengan mereka.

Genk nya Hyunjin di diskors ?Apa beneran ada yang lapor ya ? Tapi siapa ?... Eh ? Masa dia ? Orang yang namanya Yuri itu ? Wonyoung membatin

Dia percaya gak percaya kalau yang melaporkan kejadian itu adalah seseorang bernama Yuri. Orang yang menolong dia. Tapi kalau dipikir lagi memang masuk akal, karena hanya Yuri yang ada disana dan menolong Wonyoung. Sibuk berpikir, dia enggak sadar kalau sedari tadi namanya dipanggil sama teman sekelas yang berdiri di ujung meja.

"Iya ? Sori, kenapa ?" tanya Wonyoung

"Jang Wonyoung, Lo dipanggil ke Ruang BK sekarang"

Mata Wonyoung membelalak kaget, ini masih Pagi. Ada apa gerangan ?

"Lo tau ruangannya dimana gak ?" tanya orang itu lagi

Wonyoung menggeleng pelan, sambil matanya melirik ke arah papan nama di dada murid cowok itu. "Lo mungkin bisa antar gue kesana, Sunghoon ?"

"Oke"

Mereka pun mulai beranjak pergi dari kelas, masih ada waktu sekitar dua puluh menit sebelum bel masuk berbunyi, sedangkan Wonyoung mau hari ini cepat-cepat selesai. Mau langsung pulang kerumah aja dan berdiam diri di kamarnya sampai jam makan malam, dimana sang Bunda baru pulang. Tapi hari ini akan jadi hari yang panjang buat Wonyoung.

Sunghoon mengetuk pintu Ruang BK dengan sopan lalu melongokkan kepala nya ke dalam sementara Wonyoung masih berdiam diri di belakangnya.

"Permisi bu, ini Jang Wonyoung nya baru datang" ucap Sunghoon pada Guru di dalam dan si Guru mengangguk lalu mempersilahkan Wonyoung untuk masuk, Sunghoon mengangguk.

"Tuh lo langsung masuk aja. Bu Jiyeon udah nunggu di dalam, gue balik ke kelas ya"

"Makasih Sunghoon" Sebenarnya Wonyoung mau tanya kenapa dirinya dipanggil ke Ruang BK. Tahu sendiri kalau sudah dipanggil kesini itu berarti ada kasus atau masalah yang bersangkutan sama Murid dan Orangtua, tapi berhubung orang tuanya gak dipanggil jadi Wonyoung masih bisa tenang. Akhirnya Sunghoon ninggalin Wonyoung sendirian disana.

Hi, Penggemar rahasia! ✔Where stories live. Discover now