~😒🤔.

106 11 0
                                    


"Ju, bisa jalan ?"

"Bisa lah anjir, luka kecil gini doang elah"

Yuri terkekeh lalu menaruh kotak obat di dalam laci UKS. Dia baru saja membantu Minju membersihkan luka karena Minju terjatuh dalam pelajaran olahraga tadi saat dirinya sedang lewat di pinggir lapangan saat ada di jam kosong kelasnya.

"Kok Lo bisa jatuh ?"

"Ya gue kan gak jago main basket, tadi gue lagi dribble bola terus gak sengaja nyenggol orang, eh gue jatuh haha" Minju melipat setengah celana olahraganya supaya Betadine yang Yuri oleskan bisa cepat kering

"Ya ngerti sih. Jago renang doang" Yuri duduk di pinggiran brankar, "Siapa yang Lo senggol emang ?"

"Eunbi"

Ekspresi wajah Yuri seketika berubah, "Itu anak ada masalah apaan sih anjir ?"

"Ya gak tau. Yang jelas gue juga salah kok karena gak liat orang sekitar waktu dribble bola" aku nya

"Ya tapi Lo jangan diem aja. Mending dia bantu Lo berdiri, kan enggak"

"Lo juga tau sendiri kan Yur, dia orangnya gimana. Lagi cuman luka kecil kok, gue gakpapa" balasnya, "Udah yuk ke kantin"

Yuri membantu Minju turun dari brankar karena gadis itu mengaduh kesakitan saat bergerak, lukanya tepat di tengah-tengah lutut jadi wajar sih kalau Minju kesakitan.

Saat berjalan di koridor dan ingin menuju ke kantin, mereka melihat dari kejauhan Eunbi sedang berjalan dari arah yang berlawanan. Saat agak mendekat, keduanya bisa melihat ekspresi wajah Eunbi yang sinis menatap keduanya bergantian, lalu pandangannya berhenti di Yuri, semakin sinis menatapnya.

Yuri juga gak kalah sinis melihatnya, tepat saat keduanya saling melewati, Eunbi lagi-lagi menyenggol bahu Yuri dengan kasar hingga Yuri bergerak mundur. Dengan sigap Minju menahan lengannya agar gadis itu tidak terjatuh. Kemudian Eunbi makin jauh berjalan tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

"Lo juga diem aja disenggol gitu" Minju menoleh dengan raut wajah khawatir

"Kalo gue beda, Ju. Gue udah terlalu malas berdebat sama dia" Yuri mengusap-usap pundaknya

"Kalian tuh kalo emang saingan, harusnya gak usah dibawa-bawa sampe di luar matras gini dong" Protes Minju, disisi lain dia juga kasihan dengan kondisi mereka berdua

"Ya gue sih enggak ya, Eunbi nya iya. Gue rasa sih bukan sekedar dendam di atas matras aja, tapi juga ada dendam pribadi gue gaktau itu soal apa"

Minju mengernyit. "Dendam pribadi ? Seriusan ?"

"Cuman spekulasi gue aja" Yuri tersenyum, "Yaudahlah biarin, gue gak mau mikirin itu larut-larut"

"Sabar ya Yur, gue harap ini cepet selesai" Minju menggandeng tangan Yuri lalu mempercepat langkah mereka ke kantin. Yuri pun berharap yang sama, jujur dia kepikiran dengan persahabatan Wonyoung dan Nako, takut masalah ini terbawa pada mereka berdua.

Tapi Yuri lega ketika menemukan Nako satu meja makan dengannya, seperti biasa hanya saja Eunbi tidak ada disana. Anaknya juga sedang mengobrol dengan Wonyoung dan Hitomi. Semuanya terlihat biasa saja.

"Kak minju, kakinya udah gakpapa ?" Tanya Yujin lalu menyuruh Minju duduk di sampingnya dan menyodorkan jus alpukat milik Minju yang sudah ia belikan

"Aku gakpapa kok" Minju tersenyum

"Kak minju, maafin kak Eunbi ya" Nako ikut menyahut dengan raut wajah bersalah

Minju membalasnya dengan senyum, "Gakpapa Nako, emang salah gue juga gak hati-hati dribble bola"

Hi, Penggemar rahasia! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang