~YAA, STUPID!.

100 8 3
                                    


Yuri memasuki Cafe & Resto "Puppy" milik Om nya Hyewon. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 9 malam dan Yuri datang tepat waktu untungnya, Karena diluar hujan lebat, dia juga baru saja kembali dari Rumah Sakura untuk menyelesaikan omamori nya.

Suasana Cafe saat itu tidak begitu ramai dan tidak begitu sepi, mungkin karena hujan lebat orang-orang pada berteduh disini sambil memesan makanan atau minuman menunggu hujan reda. Yuri mengedarkan pandangan mencari sosok Hyewon yang ingin bertemu dengannya. Dia melihat seseorang melambai ke arahnya, ah itu dia Hyewon. Dia duduk di salah satu kursi mini bar, di bagian sudut pojok tempatnya sepi dan terlihat nyaman Yuri menghampirinya.

"Hujan deras banget nih, untung gak telat" ujarnya sambil duduk disamping Hyewon yang kosong

"Santai, Joyull. Sori ya minta ketemu malam-malam gini"

"Ya elah sejak kapan jadi kaku begini sih, santuy , gue juga habis pulang, uhm, habis ada urusan"

Hyewon mengangguk, dia tidak bertanya lebih lanjut mengenai urusan Yuri. Tepat pada saat itu pesanan miliknya datang, Minuman Boba untuknya dan, Teh Hangat Peach untuk Yuri.

"Menu baru ?"

Hyewon mengangguk, "Teh hangat Peach, coba deh"

Yuri menyesapnya, "Enak. Hangat. Madu nya berasa, menurut gue komposisinya udah pas"

Hyewon tersenyum puas mendengarnya, satu lagi resep racikannya berhasil dan akan dimasukkan ke dalam buku menu.

"So, Lo mau bicarain apa ngajak ketemuan berdua doang ?"

"Orang tua gue.." Hyewon mengaduk minuman miliknya dengan sedotan, "Mereka.."

"Mereka udah baikan"

Tanpa sadar Yuri menahan nafasnya saat ucapan Hyewon tergantung, pasalnya ia tidak ingin mendengar kabar buruk dari Hyewon. Dia pun bernafas lega sekarang. Hyewon adalah salah satu temannya yang kondisi keluarganya bisa dibilang bermasalah. Berawal dari Ayahnya yang berselingkuh dengan teman Pramugari nya dan Bunda nya yang ikut-ikutan selingkuh supaya bisa mendapat perhatian dari Suami nya. Hyewon tidak pernah menunjukkan kalau dirinya terluka saat di depan teman-temannya, makanya Yuri sedikit khawatir tentang kondisi Hyewon yang selalu terlihat kuat, tapi bersyukur setelah mendengar kabar baik ini dari nya.

"Gue turut seneng, Won" ujar Yuri sambil tersenyum, "sejak kapan itu ?"

"Waktu liburan kemarin, bunda kebetulan ketemu sama selingkuhannya Ayah. Tapi ayah gak tau sih soal itu, si "pelakor" ini masih bertugas tapi Ayah lagi libur. Dan singkat cerita, Bunda tau hotel dimana si dia nginep akhirnya disamperin"

"Kok Lo tau ?"

"Gue ngikutin dari belakang. Dari gelagat bunda gue aneh, karena penasaran akhirnya gue ikutin. Gue udah siap-siap aja kan tuh manggil resepsionis kalau mereka ribut. Dan Lo tau gak ?"

Yuri duduk tegak sambil memasang raut wajah penasaran, "apa?"

"Mereka berdua ngobrol di restoran. Mereka ngobrol kayak kita gini gitu, maksudnya tanpa ada keributan apa-apa. Dari apa yang gue denger samar-samar, tutur kata mereka pun sopan, tegas dan keduanya berusaha tetap tenang. Dia mengakui kesalahannya dan janji gak bakalan ganggu keluarga bunda lagi" Hyewon menyesap kembali minumannya, "Iya dan itu benar. Dia gak pernah chat ayah gue lagi dan ayah gue sadar sampe akhirnya dia cerita sendiri kronologinya gimana ke bunda"

Hyewon tersenyum getir, "Iya gue tau karena gue kebangun malam-malam, mereka sempet debat tapi dari perdebatan itu mereka akhirnya saling mengakui kesalahan masing-masing"

Hi, Penggemar rahasia! ✔Where stories live. Discover now