~🙏🥋.

76 10 0
                                    


"Selamat Pagi, sayang"

Begitu Wonyoung membuka mata, tirai kamar rawat Yuri sudah tersingkap dan cahaya matahari dengan tidak santainya masuk ke dalam ruangan. Sangat menyilaukan. Sajian sarapan hangat tersaji di atas meja dengan uap yang masih mengepul, belum tersentuh dan Yuri sedang duduk bersandar pada bantalnya sambil memainkan Nintendo switch miliknya.

Wonyoung mengusap mata. Rona wajah Yuri yang beberapa hari lalu pucat itu, kini sudah kembali seperti biasa. Jauh lebih baik dari dua hari yang lalu.

"Pagi sayang, kok gak bangunin aku ?"

"Gak tega. Kamu pulas banget" Yuri terkekeh

Wonyoung mengulas senyum. Syukurlah Yuri sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Aku khawatir tau kamu kenapa-napa"

Yuri memutar mata, malas, dia sendiri sudah jauh lebih baik.

"Aku baik-baik aja kok. Mending kamu pulang gih, masih jam setengah 7 masih ada waktu buat siap-siap ke sekolah"

Gantian Wonyoung yang memutar mata, malas. "Aku bolos" lalu tangannya meraih nampan berisi makanan, dia mengambil semangkuk bubur lalu menyuapkan bubur ke dalam mulut Yuri.

Yuri dengan semangat menyambutnya, walaupun rasa makanannya hambar.

"Udah dua hari kamu bolos. Ingat kamu masih harus ikut latihan olimpiade"

"Udah gak minat"

"Bilangnya sih gitu, tapi tengah malam di kerjain juga itu soal" Yuri terkekeh, "beneran deh aku udah gakpapa"

Wonyoung hanya diam lalu kembali menyuapkan sesendok bubur. Wonyoung tetap mengerjakan soal latihan itu karena takut Ms Soyou marah lembar latihannya tidak dikerjakan, sembari mengerjakan, sembari ia menjaga Yuri. Karena Mama Jo masih sering pergi ke kantor untuk mengurus pekerjaannya.

Kehadiran seorang wanita berjubah putih di ambang pintu membuat keduanya menoleh. Wanita itu kelihatan masih muda dengan wajah yang dipoles sedikit dengan make up tipis. Tubuhnya agak pendek, mungkin sama dengan Yuri. rambutnya tergerai rapi di ikat ke belakang kepala menyerupai ekor kuda. Kelihatannya serius tapi senyumnya ramah. Namanya Dokter Miho, dia yang memeriksa Yuri saat pertama kali Yuri dilarikan ke UGD hingga dipindahkan ke kamar pasien.

"Selamat pagi, Nona Jo" sapanya kemudian menghampiri keduanya

Wonyoung meletakkan mangkok bubur itu di nampannya kemudian berdiri, membiarkan Dokter Miho melakukan pemeriksaan fisik pada Yuri.

"Pagi dokter Miho"

"Bagaimana keadaan kamu ?" Sebelah tangan dokter Miho mengecek selang infus, memastikan kalau infus itu masih berfungsi dan terpasang dengan baik

"Sangat baik"

"Merasa mual atau pusing ?"

"Tidak ada"

"Perut kamu masih terasa nyeri ? Atau sesak ?"

Yuri tertawa kecil sambil melirik Wonyoung di depannya gadis itu memandangnya dengan raut wajah khawatir.

"Dok, jangan buat pacar saya tambah khawatir" Yuri tertawa

"Lho, sudah punya pacar toh" dokter Miho melirik Wonyoung sekilas, "cantik" puji nya santai tanpa ada nada bicara yang mengintimidasi

"Saya hanya melakukan tugas saya sebagai dokter, Nona Jo. Memastikan kalau pasien saya aman dan benar-benar sehat. Hanya pemeriksaan fisik biasa" ujarnya lagi

"Iya tapi yang seperti itu sudah tidak ada. Saya merasa sangat lebih baik"

Dokter Miho mengangguk lalu tersenyum. "Kalau sampai nanti siang masih sama kondisinya, hari ini sudah diperbolehkan pulang"

Hi, Penggemar rahasia! ✔Where stories live. Discover now