•°AGATHA•°||PART 82

1.3K 73 18
                                    

Setelah melewati perdebatan yang cukup panjang dan berbagai wejangan yang di berikan dari keluarganya akhirnya, Agatha bisa merasakan udara segar.

Dokter juga memberikan Agatha keluar tetapi dengan catatan jangan pernah kecapean,bukan tanpa alasan para dokter memberikan Agatha izin, dikarenakan tubuh gadis itu mengalami peningkatan cukup baik makanya dokter memberikan izin keluar.

Berdiri dengan senyum mengembang menatap hamparan pasir putih yang begitu sayang untuk di lewatkan,ombak yang menyerbu menghantam kaki kurus Agatha membuat kekehan kecil keluar dari bibir pucat Agatha.

"Senang,hmm?" Tanya laki-laki yang sedari tadi berdiri di sampingnya.

Agatha menoleh ke samping mengangguk dengan semangat,"Bangettt kak." Ujar Agatha bahagia sedari tadi senyum manis terpatri di wajah cantiknya.

"Kita duduk di sana ya,nanti kamu capek." Ajak Fariz sambil menunjuk batu besar di bawah pohon kelapa.

"Ayok," Agatha langsung menggandeng tangan Fariz hal tersebut membuat Fariz kaget.

"Capek?" Tanya Fariz sambil memberikan Agatha susu kotak favorit Agatha.

Agatha menerimanya dengan senang hati,"enggak,malah aku senang banget kak. Udah lama aku enggak pernah kepantai,kalo keluar ruangan pasti selalu di taman rumah sakit aja." Dapat Fariz dengar dengan jelas nada sedih yang keluar dari mulut Agatha,dia dapat merasakan apa yang Agatha rasakan.

"Makanya kamu cepat sembuh, nanti kita jalan-jalan keliling dunia." Hibur Fariz

"Haha janji ya nanti bawa Agatha keliling dunia kalo Agatha sembuh?"

"Iya,aku janji." Ucap Fariz dengan yakin.

"Awas aja kalo kakak ingkari lagi,soalnya dulu Kakak juga janji buat selalu percaya Sama aku di tempat yang sama seperti sekarang tapi apa kakak ingkar." Ucap Agatha dengan nada jenaka.

Muka Fariz berubah murung, seketika ingatannya saat dimana dia berjanji dengan Agatha saat mereka di pantai untuk selalu percaya dan setia tapi nyatanya dia lah yang mengingkari semua itu.

"Tha," ucap Fariz paruh

"Hahaha aku bercanda kak, mukanya santai aja dong hahahaha." Tawa Agatha pecah.

Tiba-tiba suara handphone Agatha berbunyi membuat Agatha menghentikan tawanya.

"Bentar kak,ada yang nelpon." Agatha melihat panggil Vidio dari Bella, dengan cepat ia mengangkat panggilan tersebut.

"AGATHA,LO DIMANA?" teriak Bella dengan kuat membuat Agatha menjauhkan handphone sedikit.

"Aku lagi di pantai Bella," jawab Agatha lembut.

"Lo sama siapa kesana Tha? Tadi Bunda gak bilang Lo pergi sama siapa?" Tanya Raissa lebih kalem dari pada Bella tadi.

"Sama kak Fariz,ni orangnya." Agatha mengarahkan camera hp nya pada wajah Fariz yang sedang melihat pantai.

"WHAT THE FUCK! NGAPAIN SI ANJING ITU SAMA LO THA? RUN BESTIE RUN,NANTI LO DI SAKITI LAGI!" Teriak Bella histeris saat melihat wajah Fariz.

"Wah-wah gak bisa di bairi ini, Sherlock Tha,Lo di pantai mana kita otw gue takut nanti Fariz khilaf nyakiti Lo lagi." Zeline langsung merebut ponsel tersebut dari tangan Bella.

"Jangan gitu,itu semua masa lalu gak baik buat di ungkit lagi." Jelas Agatha dengan lembut.

"Kok bisa Fariz disitu Tha?" Tanya Dean menyembul di samping Zeline.

"Kalian,lagi di Jerman ya?" Tanya Agatha bingung karena saat ini dia dapat menebak para sahabatnya itu sedang berkumpul di kamar rawat inapnya.

"Hehe iyaa Tha,kita lagi liburan ni kangen sama Lo." Jawab Chandra ikut menimbrung.

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang