•°AGATHA•°||PART 73.

1.7K 124 28
                                    

Haruskah aku membeci seseorang yang amat sangat aku cintai? Apakah masih ada kata kesempatan kedua untuk orang itu?
~Agatha Calista~

•°•°•°•°•°•°•°•

Di lain tempat suasana sedih lebih mendominasi keadaan sekarang. Banyak dari mereka akan merasakan kehilangan sosok yang amat sangat mereka sayangi.

Sosok seorang gadis berparas cantik,berakhlak mulia,memiliki hati yang sangat baik. Tetapi gadis tersebut sangat tidak beruntung karena memliki garis hidup yang sangat menyayat hati. Mulai dari masa kecilnya yang terpisah dari keluarga kandung nya,berusaha bertahan hidup di dunia yang penuh kekejaman,kisah cintanya yang tak se-apik yang gadis itu bayangkan,lalu di tambah ujian kehidupan dengan adanya penyakit yang bersarang dalam tubuhnya.

Mungkin kalian tau siapa gadis malang tersebut,ia adalah Agatha Calista Putri. Gadis itu sebentar lagi akan berangkat keluar negeri untuk menjalani pengobatan yang berharap dapat menyembuhkan penyakit yang di deritanya.

"Permisi tuan,saya mau melaporkan semua persiapan sudah siap tinggal memulai keberangkatan nya saja tuan," lapor sosok lelaki berbadan tegap dengan muka sangar pada Arthur yang sedang mengecek ponsel.

"Baik,kamu boleh pergi." Setalah mengatakan itu laki-laki yang di ketahui adalah bawahan Arthur pun berlalu dari sana.

"Sudah siap?" Tanya Arthur pada keluarganya.

Mereka semua mengangguk, kecuali Agatha,gadis dengan baju dress berwarna peach itu masih sibuk menenangkan para sahabatnya yang menangis sejak tadi.

Hari ini para sahabat-sahabatnya memutuskan untuk izin tidak datang ke sekolah hanya untuk mengantarkan dirinya ke bandara,semalam dia mengabari para sahabatnya bahwa hari ini ia akan berangkat ke Jerman untuk melakukan pengobatan.

"Kalian jangan nangis dong, aku jadi enggak tega liat nya," Bibir Agatha sudah mulai melengkung kebawah.

"Kalian kan bisa mengunjungi ku saat liburan nanti. Kita juga bisa vidiocall jadi jangan sedih ya, aku enggak mau liat kalian kayak gini."

Bella mencoba menghentikan Isakan dari bibirnya,dia mencoba tersenyum di depan sahabatnya ini. "Janji bakal sembuh ya Tha,kami janji setiap liburan bakal kesana. Jangan lepas komunikasi ya," ujar Bella dengan putus-putus.

Mereka yang menjadi saksi persahabatan itu pun menangis,melihat betapa saling menyayangi mereka satu sama lain.

"Kamu akan bawa Abang aku pergi,jadi sebagai gantinya kamu harus sembuh dan kembali ke Indonesia dengan sehat," ucap Raissa menahan Isakan.

Agatha tersenyum,"iyaa Raissa,aku janji."

Agatha mengalihkan pandangannya ke arah Zeline yang terlihat enggan melihatnya,ia tau pasti Zeline sedang merajuk.

"Zeline,kamu enggak mau meluk aku?" Tanya Agatha lirih.

Zeline tetap tak bergeming,gadis itu lebih memilih melihat pesawat yang sebentar lagi lepas landas di luasnya angkasa.

Agatha menghela nafas panjang,matanya mulai berembun,"yaudah kalo enggak mau, kamu jaga diri ya. Jangan suka berantam sama Bella,kasihan nanti Raissa pusing hehe." Kekehan hambar keluar dari bibir pucat itu.

AGATHA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang