•°AGATHA•°||PART 83

1.3K 56 13
                                    

"Sayang, bangun." seorang wanita cantik  berusaha membangun ni anak gadisnya yang masih nampak terlelap.

"Sayang,udah siang loh ini." Sekali lagi wanita itu membangun ni anaknya.

"Belum,bangun Bun?" Tanya laki-laki tampan sambil mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil.

"Kamu liat aja sendiri,orang pulas gitu adek mu tidur." Ucap wanita yang di panggil bunda itu dengan kesal.

Laki-laki itu terkekeh kecil, kemudian berjalan ke arah Hospital bed di mana adiknya sedang tertidur dengan pulas.

"Princess, bangun sayang." Ucapnya sambil mencubit pipi tirus adiknya.

Tidak ada respon,membuat laki-laki itu menyeringit bingung seperti Ada yang aneh dengan adiknya ini. Biasanya dia akan terusik ketika di ganggu saat tidur.

"Adek, bangun loh,ini udah siang. Kamu harus makan dulu." Kembali laki-laki itu menggoyang kan badan adiknya itu dengan kuat.

"Zo, perasaan bunda enggak enak deh." Risau sang Bunda menatap putranya dengan cemas.

Kenzo yang mendengar itu bertambah panik,dia segera memencet bell darurat yang ada di bawah Hospital bed milik adiknya.

"Agatha, bangun sayang." Kembali sang Bunda berusaha membangun ni anak gadisnya.

Tak lama Dokter Aldo dan beberapa Suster datang,segera mengecek keadaan Agatha.

"Nyonya,dan tuan muda harap keluar dulu. Agar tidak menggangu proses pemeriksaan." Ucap seorang Suster di depan Callista dengan sopan.

Callista dan Kenzo mengangguk lalu keluar dengan wajah yang tampak khawatir,saat di luar Callista mondar-mandir sambil sesekali menggigit kuku-kukunya rasa cemas menguasai dirinya.

Kenzo yang melihat Bundanya seperti itu mencoba untuk menenangkan,"Bund,tenang,jangan panik." Ujar Kenzo dengan lembut.

Callista menatap putranya,"Gimana bisa tenang,adik mu lagi ga baik-baik aja di dalam."

"Memangnya,kalo Bunda seperti ini Agatha bisa langsung baik-baik aja? Yang harus Bunda lakukan sekarang berdoa,agar Agatha baik-baik saja." Ujar Kenzo dengan tegas,seketika Callista terdiam memikirkan perkataan Kenzo lalu dia duduk di kursi yang sudah tersedia.

"Kenzo telepon Ayah dulu ya," setalah itu Kenzo sedikit menjauh dari sana untuk menelpon keluarnya yang lain.

"Bund,kenapa di luar?" Tanya Fariz dengan bingung.

Callista tampak bingung ingin menjelaskannya seperti apa,"Agatha enggak sadarkan diri Riz." Ujar Callista dengan parau.

"Maksud Bunda apa?" Ujar Fariz tanpa sadar meninggikan suaranya karena kaget mendengar hal ini.

Belum sempat Callista menjelaskan pintu ruangan sudah terbuka menampakkan Dokter Aldo dan satu suster di samping nya.

"Dok,gimana keadaan putri saya?" Tanya Callista tidak sabaran.

"Tubuh Agatha kembali drop nyonya, Agatha pingsan karena kelelahan lalu tubuhnya tidak kuat menahan rasa sakit makanya dia tidak sadarkan diri."

Tubuh Callista melemas hingga tak sadar tubuhnya hampir terjatuh jika tidak di tahan oleh Kenzo.

"Ada apa Bund?" Tanya Kenzo bingung,lalu tatapannya mengarah pada Dokter Aldo dan Fariz.

"Adek,mu Zo." Ucap Callista sambil memejamkan matanya menahan tangis.

"Tapi nyoya jangan khawatir, Agatha akan sadar sebentar lagi. Kalo begitu saya permisi ya." Setalah itu Dokter Aldo pamit undur diri.

"Ayok Bund,kita masuk liat keadaan adek didalam." Ajak Kenzo pada Bundanya.

AGATHA [END]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon