•°AGATHA•°||PART 66

1.2K 83 25
                                    

Sebelum membaca tolong teman-teman semua vote dan komen terlebih dahulu 😚
Sudah?
Sudah?
Alhamdulillah kalo sudah 🤗
Selamat membaca kesayangan dia ehh Dedey😚🤣

••••••••••


Di lain sisi, seorang gadis tengah menangis tersedu-sedu di pelukan seorang cowok. Sedangkan sang cowok telah memenangkan gadis itu,tetapi bukannya tangisan nya meredah malah semakin menangis.

"Hiks,aku yakin pasti ini ulah pacar kamu." Isak Sang gadis.

"Jangan asal nuduh,gak mungkin Agatha melakukan hal kayak gini." Sanggah Fariz.

Gadis itu mendengus,susah sekali mencuci otak Fariz.

"Kamu liat sendirikan,bacaan di kertas itu. Atha aku takut." Azurra kembali memeluk Fariz dengan kuat.

Fariz membalas pelukan sahabatnya,dia mengelus punggung yang bergetar karena ketakutan itu. Otaknya sedang berfikir apa mungkin gadisnya yang melakukan hal ini.

Fariz melirik kembali kardus yang berisi, tikus mati dan pisau yang berlumuran darah. Mungkin itu darah tikus tersebut,pasalnya kepala tikus itu terpisah dengan badannya.

Jangan lupakan kertas yang bertulis ancaman yang di tempelkan di dalam kardus tersebut.

Dasar perebut pacar orang! Perempuan murahan! Jauhi pacar aku,kalo kamu gak mau seperti tikus malang itu!!

Agt ~~

Begitulah isi dari kertas ancaman tersebut. Kardus itu di letakkan,di depan pintu Apartemen Azurra.

Sekarang yang jadi pertanyaan,bagaimana Agatha tau alamat apartemen Azurra?

"Atha,aku takut. Kamu harus bertindak kalo enggak pacar kamu itu semakin berbuat nekad hiks..hiks.."

Pikiran Fariz tersadar,kelakuan Agatha sudah semakin menjadi-jadi. Kemaren dia mendorong Azurra,sekarang dia meneror,dan besok apa lagi? Kalo di biarin Agatha akan melakukan hal nekad lainnya.

"Kamu tenang dulu,biar aku yang ngurus semuanya. Udah ya sekarang kamu istirahat." Fariz membantu Azurra berjalan ke kamarnya.

"Hiks.. hiks... Aku takut. Kamu nemani aku di sini ya?"

Fariz menggangguk pertanda setuju. Setalah memastikan Azurra tidur,dia keluar dari kamar itu,lalu menghampaskan tubuhnya di sofa yang terletak di ruang tamu.

Memikirkan hal ini membuat kepalanya pusing. Fariz mengeluarkan handphone nya dia mendial nomor seseorang yang dari kemaren mengganggu pikirannya.

Panggilan tersambung,dia dapat mendengar suara halus yang begitu lirih menyapa Indra pendengaran nya.

Jauh dalam lubuk hati yang paling dalam,dia sangat merindukan pemilik suara ini. Tapi karena ego yang menguasai dirinya,dia membuang pemikiran itu.

Hallo kak Fariz," sapa Agatha semangat

"Lo kan,yang neror Azurra!" Bentak Fariz. Entah kenapa saat mendengar suara ini emosi nya memuncak.

AGATHA [END]Where stories live. Discover now