31: Semuanya Terbongkar

14.1K 1.2K 20
                                    

"Lima menit, jika apa yang kamu bicarakan tidak penting maka kamu akan benar-benar saya depak dari sini!" tegas Dafa sarat akan tatapan membunuh.

Jordi menghela napas, terlihat cukup mencurigakan di mata Dafa. "Mantan istri Anda kemarin mencari saya dan mengajak saya bekerja sama untuk memisahkan hubungan Anda dengan Celine."

Dafa terkesiap, raut keterkejutan tidak dapat disembunyikan dari wajahnya. Jordi sekali lagi menghela napas, namun kali ini lebih panjang. "Setidaknya selesaikan masa lalu Anda dulu jika mau membuka lembaran baru, saya tidak mau Celine terluka karena Anda."

"Tau apa kamu tentang hidup saya!" sinis Dafa sangat tersindir dengan Jordi yang mengomentari hidupnya, "wanita itu sudah bukan siapa-siapa lagi di hidup saya jadi tidak ada yang perlu diselesaikan!"

Jordi tertegun sejenak guna mencairkan suasana disana, entah hanya perasaannya saja atau memang Dafa sangat sensitif sejak tadi, sepertinya kekasih Celine ini sedang punya masalah lain.

"Lalu kamu jawab apa sama wanita itu?" tanya Dafa setelah emosinya sedikit menurun.

Jordi tersenyum tipis sekali, "ya." Dafa menoleh tak santai, "ya tentu saja saya tolak." Imbuh Jordi menahan geli membuat Dafa langsung mendengus kasar.

"Ternyata masih tau diri kamu."

"Tentu saja, prinsip saya tidak akan merebut apa yang menjadi milik orang kecuali jika orang itu menyia-nyiakannya." Papar Jordi sebenarnya tidak berniat memberi ancaman tapi dari susunan kalimatnya mengandung arti tersirat. "Haah .. yasudah kalau begitu, saya pamit." Jordi lalu beranjak dari posisinya, jika terlalu lama disini ia takut ingin melihat wajah Celine.

"Tunggu!" cegah Dafa buru-buru tentu saja membuat Jordi mengernyit aneh. Dafa menatap lurus mata coklat Jordi, "kamu tau dimana kediaman Celine?" tanyanya tak peduli gengsi sekalipun.

Jordi tersentak, diam beberapa saat. "Nggak tau." Jawabnya lempeng.

Dafa langsung mendengus melihat Jordi yang sangat tidak pandai berbohong. "Tolong jawab jujur, saya benar-benar butuh." Dafa sampai memohon.

Jordi lagi-lagi diam sejenak, terlihat merenung beberapa saat. "Memangnya buat apa?"

"Celine di ambil paksa oleh keluarganya."

Jordi berjengkit, terlihat kaget sekali. "Jadi sekarang Celine gak ada disini?!"

Dafa hanya mengangguk sebagai balasan membuat Jordi langsung mendesah berat, Dafa yang melihatnya jelas terheran-heran. "Memangnya kenapa? Cepat jawab dimana alamat rumah Celine, saya harus bertemu dengan Celine."

"Saya sarankan jangan lakukan hal bodoh itu, karena Ayah Celine benar-benar sulit sekali."

"Jawab saja dimana alamatnya jangan berbelit-belit!" geram Dafa.

Jordi melenguh, menunduk merogoh HP nya dan mengetikkan sesuatu, tak lama Jordi menunjukkan hasilnya ke depan wajah Dafa.

"Ini alamat rumah Celine."

Membuat Dafa terdiam untuk beberapa saat.

***

Rumah megah bertingkat yang lebih cocok disebut mansion ini berada di perumahan elit yang pastinya ditempati jajaran orang kaya, bukan sembarang orang kaya tapi hanya orang-orang setara konglomerat.

"Permisi, Pak."

Satpam itu langsung menatap Dafa lurus, "iya Mas?"

"Apa benar ini rumah Bapak Cakra?"

Satpam itu terdiam sejenak, lalu justru balik bertanya. "Ada keperluan apa ya Mas?"

"Ah itu," Dafa membasahi bibirnya, "saya boleh bertemu dengan beliau?"

Bukan Sugar Daddy(end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang