33

3K 231 19
                                    






Semua orang yang ada di dalam ruang rawat Park Seo Joon terdiam melihat sosok cantik yang baru saja datang, mendobrak pintu dengan kasar lalu menatap si manis dengan tatapan nyalang.
Jarinya menunjuk ke arah  wajah Jimin, sementara tangan yang satunya menahan perutnya yang terlihat membesar.

"KAU PEMBUNUH  !" Teriak nya lagi.

"Appa.." lirih si manis mencari perlindungan pada ayahnya. Jimin tau pria itu sedang marah padanya namun Jimin tidak tau dia siapa dan atas dasar apa ia menghakimi Jimin seperti itu.

"Baekie.. tenang dulu nak" Park Seo Joon mencoba untuk menenangkan pria cantik itu.

"Aboeji, dalam keadaan ku saat ini masih bisa anda menyuruh saya untuk tenang. Dia..." ucapannya terhenti karena lebih memilih menatap Jimin di sela isakannya.

"Dia membunuh suamiku, bagaimana nasib anak kami setelah ini haah" murkanya.

Jungkook dan Jimin baru sadar pria cantik ini adalah istri Chanyeol.

Baekyun berjalan mendekat ia berusaha untuk melakukan sesuatu pada Jimin. Namun Jungkook lebih dulu menarik si manis untuk ia sembunyikan di belakang dirinya. Jungkook melambaikan tangannya pada Namjoon yang bersiap untuk menghadapi Baekyun.

"Biarkan aku membunuhnya, dia telah membuat anakku menjadi yatim bahkan sebelum dia lahir ke dunia ini" Baekyun mencoba meraih tubuh Jimin dengan berusaha menyingkirkan Jungkook.

"Tenang Tuan Park.., Jimin tak sepenuhnya bersalah atas kematian suami mu. Chanyeol lah yang lebih dulu melukai Jimin" jelas Jungkook, ia  terus mencoba menghalau pergerakan Baekyun yang sedang berselimut amarah itu.

"Aku tidak peduli, aku hanya ingin membunuh dia sebagai balasan atas kematian suami ku"
Baekyun kembali hendak meraih Jimin namun niatnya itu ia urungkan setelah pria cantik itu mengaduh lalu memegangi perutnya.

Baekyun terlihat sangat kesakitan hingga ia tak mampu menopang tubuhnya yang terhuyung kebelakang. Namun Jungkook dengan cepat membantu kemudian menuntun pria itu untuk duduk di sofa.

"Kau baik-baik saja ?" Tanya Jungkook.

Namun Baekyun tidak merespon apapun. Ia sibuk menarik nafas lalu menghembuskan nya dengan kasar.
Keringatnya juga bercucuran membasahi pelipisnya.

"Aarhkk... sakitt" geramnya semakin meremas perutnya yang belum terlalu besar itu.

"Aku cari bantuan" Namjoon melesat cepat meninggalkan kamar.

Keadaan semakin tegang saat Baekyun semakin mengerang kesakitan.
Seo Joon terlihat sangat khawatir dengan keadaan menantunya Dan juga calon cucunya dalam keadaan yang tidak baik-baik saja.

Tak lama Namjoon datang dengan dua perawat yang mendorong bed rumah sakit.
Jungkook hendak mengangkat Baekyun namun si manis menahannya. Jungkook menoleh, di lihatnya si manis dengan wajah memelas lalu menggeleng.

Si manis cemburu ?

Jungkook tersenyum kemudian mengangguk "cemburu heum" bisiknya pada si manis.

Jungkook semakin gemas ketika dengan polosnya si manis mengangguk cepat lalu menarik Jungkook untuk mundur. Satu kecupan Jungkook berikan singkat di atas bibir yang mencebik itu.

"don't worry baby" si manis hanya bisa tersipu malu.

Sementara Baekyun di angkat oleh Namjoon dan segera di bawa ke ruang rawat. Mungkin saja terjadi  kontraksi pada kehamilan nya. Mpreg memang cenderung lebih rawan dan sensitif jika di banding dengan kehamilan pada wanita pada umumnya.

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now