29

2.8K 233 22
                                    




Dor...



Dor..




Dorr....













Suara ledakkan menggema memenuhi Mansion mewah Keluarga Park. Suara yang begitu menyita rungu siapapun yang ada di sana. Namun suara yang terdengar mengerikan itu tidak dapat memicu timbulnya efek suara yang lain.

Teriakan,

Tangisan,

Bahkan hanya sebuah isakan pun tak dapat terdengar.

dua pasang mata  itu jelas melihat dua tubuh terpental kebelakang. Mengambang sebentar di udara lalu...

Brukg..

Brukg..

Keduanya jatuh berselang sepersekian detik.

"Fyuuuhh"

Tiupan angin ringan dari bibir Chanyeol menghempus perlahan di pucuk pistol yang sedikit mengepul asap putih setelah melontarkan tiga timah panas tadi.

Chanyeol tersenyum puas melihat sang ayah yang terkapar dengan mata terpejam dan darah segar mengalir dari dadanya.

Mungkin saja Tuan Park itu sudah tewas.

Sementara lelaki muda di samping Patk Seo Joon ,  Jungkook tergeletak masih terlihat bernyawa. Matanya terus melihat Wajah si manis yang mematung dalam cengkeraman Chanyeol.
Jungkook juga tertembak, dadanya mengeluarkan darah sangat banyak hingga membuat kemeja putih itu berubah warna.

"Jji.. Jim...in.." Jungkook berkata dengan susah payah.

Jimin mendengar nya meski itu seperti bisikan.
Tapi bibirnya menutup sangat kuat, si manis pun tak bisa membuka nya. Lidahnya terasa kelu, sangat kaku. Hanya untuk bergumam atau sekedar berkata dalam hati pun otaknya tak mampu.

Raganya nya terasa mati melihat sang ayah yang tergeletak tak bergerak. Kakinya lemas melihat Jungkook yang terkapar dengan mata sayu dan kelopaknya terlihat semakin menyempit. Jimin, merasa jantungnya terasa akan segera meledak beberapa saat lagi.

Jimin Syok.

"Hhyuung... Appa.. hikss.." kesadaran si manis mulai kembali, Ketika Chanyeol menarik kasar tubuh mungilnya.

Menyeret.. dan terus menyeret. Itulah yang Chanyeol lakukan pada Jimin. Si manis menolak dan memberontak. Namun, tubuh mungil itu tak seberapa bertenaga di banding tubuh besar Chanyeol. Bukan kekuatan yang berarti.


"APPAAAAA....

HYUUUUUUUUUNGGGH"

Si manis berteriak seiring pandangan matanya yang  semakin menjauh dari dada berlumuran darah sang ayah dan juga kekasih nya. Jungkook.

Melihat kekasihnya di seret dengan kasar membuat
Air mata Jungkook meleleh dengan cepat lalu jatuh membasahi lantai.

"Sa...yang...Jimin.. nie" ucap nya terbata.
Ingin sekali Jungkook berlari lalu merebut si manis dari Chanyeol, meski Jungkook berusaha sekuat tenaga untuk bangkit namuh tubuhnya yang lemah tidak dapat ia paksakan dengan kehendaknya.

Jungkook yang mampu bangkit setengah berbaring dengan siku dan lengan yang ia jadikan tumpuan harus menyerah dan kembali terjatuh. Tangan kirinya meremat dadanya sendiri di sebelah kanan, tepat di atas lubang kecil yang mengucurkan darah segar itu.

"Jiminie.." Jungkook ingin berteriak namun kenyataannya hanya lirih nama si manis yang keluar dari bibirnya.

Beberapa saat kemudian nafasnya memburu, tubuhnya terasa sangat dingin, rasa itu terasa merayap lalu menggerogoti tulang di sekujur tubuhnya. Seperti hipotermia.
Sedetik kemudian ingatannya penuh dengan senyum si manis, hingga bibir tipis Jungkook pun ikut merekah bersama bayangan itu.

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now