duadua

3.9K 291 7
                                    

Hikss.. huuhhuuu hukss..

Gaesss sebenarnya Pyy mau up semalem, tp hp malah modar kena air 😭😭 untung masih bs hidup.
Tp msih error² dikit 😥 mungkin kdepan bklan
slow up ye gaess.. maapin
Oh ye, Pyy jg udh siapin book baru selain "Dr Jimin"
Tungguin ya, sampe hp normal kembali 😩

















Oke..

Happy reading my luv 💜













Tling


"Tae.. Tae-hyung"



Kalimat spontan si manis ketika manik abu-abu milik nya melihat pria yang ada di dalam lift.
Awalnya pria tersebut tidak memperdulikan si manis, Jungkook dan Mingyu yang sedang berdiri di depan pintu lift.

Namun pria tampan itu seketika membeku saat mendengar namanya di sebut dan melihat sosok yang mengucap namanya. Hingga niatnya untuk keluar dari dalam lift pun ia urungkan. Ponsel yang semula di tangan pun jatuh dan hancur terhimpit pintu lift.
Pintu lift yang semula akan menutup terpaksa kembali terbuka karena terganjal ponsel pria tersebut.

"Jim.. Jiminie ?!"

Akhirnya si pria menyapa sosok mungil di depan matanya. Pria itu seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat. Langkahnya terhuyung saat kaki jenjang berbalut pantofel hitam itu keluar dari lift.
Menatap si manis dengan air menggenang di ujung mata setajam elang itu, dan meleleh perlahan menuruni pipi sang pria.

"Tae-hyung"
Ucap si manis memastikan bahwa sosok yang ia lihat adalah seorang yang ia kenal.

Pria itu pun mengangguk, menyeka kasar pipi basahnya dengan telapak tangan lebar itu.
Berlari menghampiri si manis seoalah mereka terpisah jarak puluhan meter.
Menangkup pipi tembem si manis ketika jarak mereka telah terkikis.

"Benar ini Jiminie, Jiminie---Taehyung ?"
Lirihnya hampir berbisik seraya mengusap pipi si manis yang sudah basah oleh air mata.

Si manis mengangguk.

Greb

Pelukan erat yang pria bernama Taehyung itu berikan.
Erat, sangat erat seolah tak ada waktu esok untuk memeluk si manis lagi. Kesunyian yang semula ada kini berganti dengan isakan dari keduanya.

Jungkook,
Pria itu memang tak tau apa-apa, saat ini hanya seperti penonton sebuah drama. namun sesak yang ia rasakan mencengkeram dadanya.
Ada rasa bahagia jika pria bernama Taehyung itu adalah setitik harapkan si manis dari masa lalu.
Namun, pelukan itu. Jungkook tak sanggup melihatnya.
Sakit, sungguh menyakitkan.

"Jiminie.. kau, bagaimana kau ?
Bagaimana aku masih bisa melihatmu seperti ini heum ?" Tanya Taehyung setelah pelukan keduanya terlepas.

"Jiminie... hikss.. Jiminie, di bawa pergi hikss.."
Si manis tak sanggup melanjutkan ucapannya. Pria mungil itu lebih memilih kembali kedalam dekapan Taehyung. Terisak di sana lalu Taehyung berusaha menenangkannya.

Keharuan yang terjadi di depan pintu lift itu berlangsung cukup lama. Hingga Jungkook tak tahan melihat si manis yang masih saja terisak kemudian menyapukan telapak tangannya dengan lembut pada pundak si manis lalu menyapanya.

"Sayang, Jiminie.." lirih Jungkook.

Membuat si manis tersadar dan Taehyung tercengang.

"Hyung... hikss.." si manis menoleh kemudian menjauhkan badannya dari Taehyung untuk berlabuh ke pelukan Jungkook.

"Sshhh... jangan menangis sayang. Ada hyung di sini."
Penenang yang Jungkook bisa berikan. Jungkook dengan tangan kekarnya segera mengangkat si manis dan menggendongnya bak anak koala.

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now