32

2.9K 237 36
                                    





"Eunghh.. hyunghh.. aahh"

"Sakit heum"

"Aniyhh.. aahh.."

"Lalu ?"

"Nikmat... hyung... eeunghh"

"Yah.. Hyung tau sayang.  Ini memang nikmat aahh"
Jungkook semakin menghujam si manis hingga tubuh mungil itu melengkung indah di bawah kungkungannya.

"Pipiss hyung, Jiminie mau pipis ngaahhh"

"Boleh sayang, aahh.. hyung juga.. aahhaahh"

"Hyungghh..." putih si manis membasahi perut rampingnya.

"Jimin.. aaaahhh" sementara Jungkook menembak di dalam si manis.

Jungkook tersenyum melihat putihnya sedikit keluar karena dalam si manis tidak bisa menampung semuanya.

"I love you Jiminie, i miss you.."

Cup..

Cup..

Cup..

Jungkook menciumi wajah si manis yang basah keringat karena kegiatan panas mereka selama tiga puluh menit tadi. Sebenarnya si kelinci bongsor kelebihan hormon itu masih ingin lagi, namun ia bisa menahannya. Bisa-bisa si manis tidak bisa berjalan nanti, apa kata Tuan Park ?

"Hyung"

"Heum"

"Gajahmu tidak berniat keluar dari sana ?" Jimin melirik bagian bawah mereka yang masih menyatu dengan apiknya.

Jungkook terkekeh "dia tidak mau sayang, di sana terlalu hangat dan nikmat untuk di tinggalkan" jawab Jungkook, ia semakin mendorong pinggangnya. Sudah pasti gajah besarnya semakin masuk ke dalam lagi.

"Eunghh...Gajah hyung nakal" si manis mencebik, Jungkook sangat gemas sekaligus bahagia melihat si manis yang merajuk seperti ini.

"Biarkan dia di sana sayang, pesawat masih akan landing beberapa menit lagi." Jungkook  semakin mengeratkan pelukannya. Si manis hanya bisa pasrah, bagaimana pun ia juga sangat merindukan Jungkook.

Ya mereka masih di dalam pesawat, tepat nya di kamar dalam kabin pesawat tersebut.
Jungkook tak peduli jika orang-orang yang ada di luar  kamar mendengar desahan mereka tadi, si manis begitu membuatnya ingin segera memasukan gajahnya.  Jeon mesum Jungkook.

Padahal baru saja terjadi peristiwa yang membuat jantung siapapun yang melihatnya seperti mencelos karena takut.
Namun Jungkook tetap lah Jungkook, si kelinci dengan hormon berlebih. saat ia membantu si manis membersihkan diri dari darah yang mengenai kemeja nya Jungkook terbawa nafsu dan berakhir mendesah bersama si manis.

Oh..

Lupakan  mereka, Jungkook memang seperti itu.

.

.

.

Jungkook tak henti-hentinya mengecupi dahi dan pucuk kepala Jimin yang saat ini terlihat sangat nyaman di dalam pelukan Jungkook.
Sesekali Jungkook mengusap pipinya yang terasa basah, air mata kebahagian meluncur begitu saja, tanpa Jungkook bisa menahannya.
Kali  ini Jungkook sedikit terlambat menyekanya hingga jatuh di hidung si manis.

Si manis menyadari hidungnya basah ia pun menatap Jungkook.

"Hyung, kenapa menangis ?" Jemarinya terulur mengusap pipi Jungkook.

Jungkook tersenyum "hyung bahagia sayang, jangan tinggalkan hyung lagi" jawabnya lembut lalu meraih tangan si manis kemudian mengecup nya.

"Jimin juga sangat bahagia hyung, Jiminie janji tidak akan meninggalkan hyung lagi. Kita akan bersama selamanya"

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now