dua

8.3K 400 35
                                    

"Eemh"

Seorang pria bertubuh tinggi itu menggeliat di atas tempat tidur. Tidurnya terusik dengan suara kicauan burung pagi ini. Matanya mengerjap menyesuaikan cahaya matahari yang masuk dari celah jendela.
Setelah merasa nyawanya sudah terkumpul pria itu duduk.
Mata dengan pupil hitam pekat itu mulai memeta setiap sudut ruangan tersebut.

"Aku dimana.."

Bibirnya meringis menahan sakit di sekujur tubuhnya dan yang paling parah adalah sakit di kaki kanan dan perutnya.
Matanya membelalak tak percaya tubuhnya duduk di atas benda berbulu seperti bulu harimau.

"What the fuck !?"

Tangannya meraba memastikan benda itu benar kulit harimau atau bukan, dan sialnya memang benar.
Bahunya bergidik ngeri membayangkan yang tinggal di rumah ini adalah seorang pemburu yang kejam.

"Atau jangan-jangan kelompok suku pedalaman yang bakalan makan aku. sial...sial...sial.."

Kalimatnya terhenti ketika melihat seseorang masuk kedalam bisa di bilang kamar yang ia tempati saat ini.
Pria itu berpakaian lusuh wajahnya juga cukup dekil.
Rambutnya pun cukup panjang menjuntai, hingga poninya sedikit menutupi dahinya.

Pria manis itu pun berjalan menghampiri pria yang ada di atas ranjang, hingga membuat pria tersebut sedikit takut dan memundurkan badannya.
Maklum pria manis itu datang tanpa satu katapun wajahnya juga dekil siapa yang tidak takut.

"Kkkau siapa..?!"

Tanpa menjawab pria manis itu malah menempelkan punggung tangannya pada dahi pria yang ada di atas ranjang.
Sementara manik mereka bertemu di satu titik hingga keduanya saling menatap.

'Heh.. dia manusia bukan sih.. kok pupil matanya biru.. atau abu-abu sih.. mampus kayaknya dia bukan manusia.. jangan-jangan vampir ya.?
Tuhan ampuni segala dosa dan khilaf ku..

Sial bagaimana kalau dia menggigit ku lalu aku mati. aku gk bisa merasakan nikmatnya bercinta lagi dong.. mana kemarin artis pendatang baru itu sepertinya tertarik padaku...
Aku kan belum menggagahinya masa aku sudah harus mati sih.. siaaalll..' batinnya, sedangkan matanya masih terus waspada dengan pria yang sibuk memeriksa luka di tubuh kekarnya.

"Kau sudah bangun nak ?"

Seorang wanita tua baru saja masuk di dalam kamar tersebut. Punggungnya terlihat membungkuk jalanya pun di bantu sebuah tongkat kayu berwarna hitam mengkilap.

"Eem.. yya Nek.."

Wanita tua tersebut mendekat dan pria mungil itu menjelaskan dengan gerakan tangan dan mendapat anggukan dari si nenek. Pria manis itu kemudian keluar dari ruangan tersebut.

"Siapa Namamu, kau ingat ?"

"Saya Jungkook nek..."

ya Jungkook namanya, pria itu tidak amnesia. Dialah Jungkook seorang penyanyi yang tengah naik daun era ini. di gandrungi banyak orang dari berbagai kalangan dan gender saat ini. Bisa di pastikan setiap penjuru negeri ini mengenal dirinya.

"Jungkook... bagus kau tidak lupa ingatan. Panggil aku nenek Shin. Apa kakimu sudah lebih baik... dua hari yang lalu cucuku menemukan mu di dasar tebing.."
Nenek tersebut memeriksa betis Jungkook dengan memijatnya perlahan.

"Auh.. masih sedikit sakit nek, tapi lebih baik dari kemarin.. jadi saya tak sadar selama dua hari nek ?"
Si Nenek mengangguk.

"Nek.. apa kita masih di bumi ?"

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now