tiga

5.5K 351 20
                                    

Kejadian dua hari yang lalu🐥

Setelah berpamitan pada sang Nenek, Jimin pergi dari rumah kecilnya dengan ceria. Pria manis itu berniat pergi ke sungai untuk mandi dan mencari ikan untuk makan malam bersama sang nenek.
Langkah kakinya berjalan menyusuri jalan setapak dalam hutan tempat  tinggalnya selama ini. Rambutnya yang  cukup panjang memantul lucu karena pria manis itu berjalan sedikit melompat seperti anak TK yang sedang berjalan di taman.
Meski di hutan sangat lah menyeramkan namun Jimin sudah terbiasa, pria manis itu tak pernah merasa takut.

Sesekali langkahnya terhenti ketika menemukan hewan-hewan hutan yang melintas.
Meski hanya jangkrik kecil itu mampu menarik perhatian seorang pria manis bernama Jimin tsb.
Seperti saat ini, Jimin sedang berjongkok mengamati seekor jangkrik yang sedang melompat-lompat di sela-sela daun kering. Mata sipit itu terus saja berbinar dan senyum layaknya bidadari  menghiasi bibir ranumnya. menyaksikan se ekor jangkrik, penghuni kecil hutan ini. menurut nya itu sangat menakjubkan.
Hingga ia tersadar dan menatap langit yang mengintip dari balik rimbunya pohon di sekelilingnya.

'Aku harus cepat, sudah sore dan akan segera gelap'

Jimin bangkit dan melanjutkan perjalanannya.
Pria manis ini memang jarang sekali berbicara walau dengan sang nenek, meski mereka hanya hidup berdua di hutan ini. Semua yang terjadi di sekelilingnya hanya ia ungkapkan dengan gerakan tangan dan suara hatinya saja. Jimin punya alasanya tersendiri dengan itu.

Langkah pendek kaki Jimin tiba-tiba terhenti ketika manik abu-abu pria manis itu melihat sesosok manusia  tertelungkup di bawah tebing.  Pria manis tersebut segera menghampiri seseorang yang di lihatnya seperti seorang pria. Yang tak lain adalah Jungkook.

Pria manis itu membalikkan badan Jungkook kemudian memeriksa denyut nadi. Jimin juga  menempelkan jari telunjuknya di depan hidung Jungkook.

'Masih hidup'

Jimin mencoba menyadarkan Jungkook dengan beberapa kali menggucang bahu Jungkook.
Namun nihil pria bertubuh tinggi itu tak menunjukkan tanda-tanda akan bangun.

Jimin berfikir sejenak menimbang-nimbang apa yang harus ia lakukan.
Meninggalkan pria tersebut namun kasihan, pasti nanti malam tubuhnya akan menjadi santapan binatang buas penghuni hutan ini.
Jika di bawa pulang tidak mungkin, tubuh pria ini sangat besar dan kelihatannya sangat berotot, terlihat dari kedua lengannya dan perut yang bajunya sedikit tersingkap sehingga memperlihatkan otot perut Jungkook.

Jimin mencoba menyadarkan sekali lagi, namun tetap saja pria itu tidak bangun juga.

'Tak mungkin aku meninggalkannya di sini..'

Dengan mengerahkan seluruh tenaganya Jimin menggendong Jungkook di punggungnya, meski bertubuh kecil Jimin tetap lah seorang pria jadi tenaganya sudah pasti lumayan besar.
Meski langkahnya  sangat pelan Jimin terus saja berjalan menggendong pria yang tidak ia kenal tersebut. Beberapa kali Jimin menghentikan langkahnya untuk mengumpulkan tenaga dan mengatur nafas. Jungkook benar-benar sangat berat.

Jimin tersenyum tipis ketika melihat wajah Jungkook yang menunduk di bahunya. poni rambut Jungkook bergerak-gerak karena hembusan angin dan langkah kaki Jimin yang tertatih-tatih.

'Tampan'

.

.

.

Setelah berjalan cukup lama, kira-kira 30 menit Akhirnya Jimin sampai di rumah kecilnya.
Sebenarnya jarak perjalanannya tidak jauh hanya saja Jimin menggendong tubuh Jungkook yang sangat berat jadi membuat pria manis itu berjalan lebih lambat.

Brakk

Jimin membuka pintu dengan menendang nya.

"Jimin, siapa yang kau gendong nak.." Sang Nenek terkejut melihat Cucunya menggendong seorang pria di punggungnya, dan tak sadarkan diri.

LOST for LOVE  [END]Where stories live. Discover now