lima belas

3.4K 302 16
                                    

Jungkook sedang duduk di sofa ruang tamu, dengan gelisah dan yah sudah pasti kesalnya yang di ubun-ubun.
Setelah seorang maid mengacaukan kegiatannya mencumbu si manis tadi, Jungkook dengan berat hati meninggalkan Jimin di kamarnya dengan pupil abu-abu yang terlihat sayu. Semakin membuat Jungkook geram jika mengingatnya.

"Jungkook-aah, apa aku mengganggu waktumu ?"
Tanya Ji eun lembut, wanita cantik itu merasa jika Jungkook tidak suka dengan kedatangannya.

Ya, Ji eun yang datang. Namun perasaan Jungkook tidak senang. Entah kenapa rasa yang sebelumnya begitu mengagumi sosok wanita cantik di depan matanya ini sekarang hilang.

Karena Ji eun penyebab Jungkook hampir tewas ?

Atau karena si Manis Jimin ?

Entahlah, biarkan waktu yang akan menjawab.

Jungkook menghela nafasnya dalam.
"Bukan begitu, hanya saja aku sedang lelah." Jawab Jungkook dengan nada cukup datar.

"Eum, maaf jika aku mengganggu waktu istirahatmu.
aku senang kau sudah kembali Jungkook-aah. Kau tau aku sangat khawatir saat mengetahui kau hilang Jungkook-aah."

"Benarkah ?" Jungkook tersenyum remeh.

"Tentu saja Jungkook-aah, aku sangat khawatir"
Ji eun sedikit merasa kecewa saat Jungkook meragukan perasaannya.

"Ji eun-ssi, sebaiknya kita tidak perlu bertemu lagi"
Ucap Jungkook to the point.

"Tapi kenapa, Jungkook-aah ?!"

"Aku tidak mau ada seseorang yang mengancam keselamatan hidupku lagi."

"Apa maksudmu Jungkook-aah ?!"

"Tanyakan pada tunangan anda Ji eun-ssi dan silahkan tinggalkan rumahku" Jungkook pergi begitu saja. meninggal Ji eun di ruang tamu. Wanita itu membatu dengan air mata yang mengaliri pipinya.

Ji eun benar-benar terkejut dengan ucapan Jungkook tadi.

Tunangannya ?

Berarti Kim Jong In, dia yang mencelakai Jungkook ?

Pria yang sekarang berstatus tunangannya itu.
Ji eun menangis tersedu kemudian meninggalkan rumah Jungkook.
Dalam hatinya sangat menginginkan Jungkook, namun kenyataannya dirinya milik orang lain.
Dan kenyataan yang lebih pahit adalah Jungkook hilang karena Kim Jong in. Sudah pasti Jungkook akan membencinya seumur hidup.
Ji eun sangat malu akan dirinya sendiri, dia tidak akan sanggup menampakkan wajahnya lagi di hadapan Jungkook.

.

.

.

"Aaarghhhh !!!"

"Shit !!!"

Jungkook mengumpat di bawah guyuran air shower di kamar mandinya.
Setelah meninggalkan Ji eun tadi, Jungkook masuk ke kamarnya kemudian mandi.
Jungkook merasa sangat kesal, jika saja dia bukan seorang idol ingin sekali Jungkook melabrak pria bernama Kim Jong in itu. Tapi Jungkook masih memikirkan karirnya uang sudah ia bangun susah payah selama empat tahun ini.

Jungkook merasa di injak harga dirinya seperti ini.
Jungkook memang menyukai Ji eun, tapi jika tau akan menjadi seperti ini tak akan Jungkook biarkan perasaan suka itu ada di pikirannya.

Hampir satu jam Jungkook berada di bawah guyuran shower. Merasa sudah lebih baik, ia memutar kran dengan tangan kirinya air pun berhenti mengalir.
Jungkook keluar kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit bagian bawah tubuhnya. Dan handuk kecil yang ada di pundaknya.

Jungkook mendekati cermin sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk kecil tadi.
Menghentikan tangannya ketika ia fokus pada perut kotak-kotak miliknya.
Entah apa yang Jungkook pikirkan, ia memutar badannya di depan cermin, hingga beberapa kali.
Tangannya juga sempat meraba perutnya.

LOST for LOVE  [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang