PEKABLE - 61

Mulai dari awal
                                    

Dan ucapannya itu membuat hatinya Kenara pedih. Sedih. Baru saja Kenara merasa bahagia, kini sudah digoreskan luka oleh Alcio dari perkataannya itu.

"Udah Sel, ke kelas." Feri menarik Selo untuk ke kelas.

Setelah kepergian Selo dan Feri, Kenara menangis. Dan Alcio menjadi tambah merasa bersalah. Tidak seharusnya ia begitu pada Kenara. Namun cowok itu masih belum siap jika orang lain mengetahui hubungan mereka, terlebih karena pesan misterius yang masuk tadi. Ia takut Kenara kenapa-kenapa.

"Key.. Sori ya.. Aku bercanda aja tadi." Alcio menggenggam kembali tangannya Kenara.

Namun Kenara malah melepasnya sambil terus menangis.

"Kamu malu ya pacaran sama aku?"

"Nggak kayak gitu Key.."

"Terus apa, Cio?"

Alcio terdiam. Dia bingung mau jawab apa. Dia tidak mungkin memberitahu pesan tadi.

"Terus apa Cio? Jawab aku.." Pinta Kenara.

"Aku masih belum siap kalau orang lain tau kita pacaran sekarang."

"..."

Hanya itu yang bisa dijawab oleh Alcio. Dan hal itu membuat Kenara begitu terluka hatinya.

🎨🎨🎨

"Lo kok tadi panggil Nana pake sayang?"

"Kenapa emangnya? Nggak boleh? Kan nggak ada yang larang."

Feri mendesah. Ia, Alcio dan Selo baru siap main futsal dengan teman-teman lainnya sore itu.

"Nggak pa-pa sih. Cuman heran aja. Terus tadi waktu lo ngejek Nana, dia nampak murung satu harian di sekolah tadi." Feri berkata sambil mengelap bulir-bulir keringat di sekitar area wajahnya. Dadanya terasa berat karena kecapekan bermain futsal tadi.

"Sampe segitunya lo perhatiin Key ya." Alcio merasa kesal dengan Feri. Kenara sekarang adalah miliknya. Apa dia kasih tau saja dengan Feri? Tapi...

"Iya. Gue suka aja liat dia." Jawab Feri sambil tersenyum gundah. Sudah menjadi rutinitas sehari-harinya memperhatikan Kenara secara diam-diam.

"Fer.."

"Ya?"

Alcio mengulum bibirnya. Sepertinya Feri adalah orang yang tepat untuk dia berbagi cerita.

"Sori ya bro.."

"Hah sori kenapa bro?"

Alcio tersenyum tipis dan menepuk bahunya Feri. "Gue udah jadian sama Kenara."

"Ah, kapan?"

Hatinya Feri langsung terasa perih mendengar informasi itu. Ya, mau bagaimana lagi. Memang cintanya bertepuk sebelah tangan dari awal. Dia yang bodoh karena mau jatuh cinta dengan orang yang jelas-jelas sudah suka dengan orang lain. Dan itu adalah sahabatnya sendiri.

"Hari minggu kemarin." Jawab Alcio, sedikit merasa bersalah karena Feri menjadi tampak sedih. Yang memenangkan perjuangan cinta untuk mendapatkan hatinya Kenara pada akhirnya adalah Alcio.

"Baguslah bro. Congrats ya. Tolong jaga Nana baik-baik ya buat gue." Ucap Feri sambil tersenyum nanar.

Alcio menatap heran Feri. Ada semacam hal yang sedikit aneh dari Feri. Seakan-akan cowok itu mau pergi jauh saja.

"Ya pasti Fer. Gue sayang banget sama Key."

"Okay bro."

"Fer.."

"Ya?"

Alcio menyodorkan ponselnya pada Feri.

Dan Feri membaca sebuah pesan masuk yang entah dari siapa itu dari ponselnya Alcio tersebut.

Kenara. Cewek lo yang cantik. Kalau mau Kenara baik-baik aja, temui gue.

Feri menatap penuh khawatir pada Alcio.

"Itu bukan lo kan?" Tanya Alcio penuh selidik pada Feri.

"Ya jelas bukanlah. Gila lo Cio!" Feri langsung menjawab.

"Jadi siapa ya? Soalnya cuman baru lo aja yang tau gue jadian sama Key."

"Siapa ya? Kenapa dia kirim pesan kayak gini seakan-akan mau ngancam ya?"

Feri khawatir.

Apalagi Alcio.

Kekhawatiran dan ketakutan mereka sama.

Khawatir dan takut Kenara kenapa-kenapa.

🎨🎨🎨

To be continued

Wah wah ternyata bukan Feri..

Jadi siapa ya itu? Penasaran? :p

Ditunggu ya next part :)

Ayo ramaikan cerita ini lagi, mohon dukungannya berupa vote dan komen. Terima kasih💜💜💜

Ayo kampanyekan 💜💜💜

#Pekable💜💜💜

PEKABLE (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang