O C E L A D I S | 47

28.1K 4.5K 2.7K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🐣

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

JANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL OCELADIS BULAN 2 TAHUN DEPAN YA!

PROMOSIIN CERITA OCELADIS KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ocean menjalankan sepeda motornya membelah jalanan kota Jakarta yang sudah lumayan ramai karena hectic-nya kegiatan pada hari senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ocean menjalankan sepeda motornya membelah jalanan kota Jakarta yang sudah lumayan ramai karena hectic-nya kegiatan pada hari senin. Lambat laun semuanya mulai kembali tertata dengan rapi, Ocean hanya tinggal perlu mengurus kedua orang tuanya dan tentu saja Angel yang sudah mendekam di penjara.

Geladis sudah memberitahunya secara rinci bagaimana polisi bisa mengetahui bahwa Angel adalah dalang dibalik semuanya. Ocean merasa sangat puas, namun di satu sisi dia juga salah karena telah mempermainkan gadis itu hingga adiknya yang menjadi korban.

Geladis menyandarkan kepala pada pundak Ocean, dia tersenyum lega begitu menyadari bahwa sekat yang membentang diantara mereka berdua telah hilang. Semuanya mungkin tidak sama seperti di awal mereka memulai, namun dia dan Ocean akan memulai cerita baru yang lebih sempurna dari kemarin.

"Ceyan hari ini jam kuliahnya ada banyak?" tanya Geladis setengah berteriak.

Ocean melirik dari spion, "nggak sayang. Cuma satu mata kuliah aja. Kenapa?"

Geladis tersenyum lebar hingga deretan gigi rapinya terlihat jelas membuat Ocean gemas ingin memakannya saja. "Jalan yuk?"

Ocean menahan kedutan pada kedua sudut bibirnya ketika melihat raut malu-malu sang istri. Dia mengangguk antusias, "boleh. Nanti aku tungguin kamu di depan Fakultas kamu ya,"

Geladis mengangguk. Setelah itu keheningan mengisi perjalanan mereka. Ocean sibuk dengan menyetir motor, sedangkan Geladis sibuk berpikir mengenai tanggapan orang kampus terhadap mereka.

Tak lama dari itu motor milik Ocean memasuki area kampus. Cowok itu mengantarkan Geladis menuju Fakultas Hukum terlebih dahulu.

Tentu saja Ocean sadar, tatapan mahasiswa rata-rata tertuju pada mereka. Dia tidak perduli akan hal tersebut, yang paling penting adalah Geladis masih setia bersamanya.

Mereka akan tetap hidup meskipun banyak orang mencaci.

Geladis turun dari atas sepeda motor ketika telah tiba di tempatnya. Ia menatap Ocean dalam, mencoba mencari tahu apakah cowok itu terganggu akan tatapan semua orang yang seakan-akan menghinanya.

Namun ternyata Ocean masih tetap santai—menyunggingkan senyum manis seolah semuanya masih normal tanpa masalah. Geladis menghela nafas lega.

"Ceyan nggak apa-apa 'kan?" tanya Geladis berbisik ketika menyerahkan helm kepada suaminya.

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang