O C E L A D I S | 26

33.6K 5.4K 2.2K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

⚠️Harap untuk tidak menabung Part karena begitu tamat akan langsung dihapus sebagian⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Harap untuk tidak menabung Part karena begitu tamat akan langsung dihapus sebagian⚠️

****

Geladis berdecih, "jangan berharap lebih Ocean, aku nggak bakalan mau satu tempat tinggal sama kamu lagi."

Ocean mengalihkan pandangan. "Jadi kamu benar-benar mau mempersulit semuanya?"

"Kamu yang mempersulit Ocean Projogo!"

"Aku cuma ngasih pilihan,"

Geladis mengurut pelipisnya, Ocean begitu bebal dan terlihat tak mau dibantah. Lelaki itu adalah perwujudan manusia egois yang paling sempurna.

"Papi nggak nyangka kamu gak punya urat malu kayak gini," tutur Abdi menggeleng heran. Selama ini meskipun Ocean tergolong anak yang suka membuat onar, dia masih tetap tau diri untuk tidak semakin menambahi pikiran kedua orang tuanya, namun melihat perilakunya saat ini membuat Abdi heran.

"Ocean cuma mau buktiin ke Ayis selama sisa-sisa status kami sebagai suami-istri kalau aku benar-benar mau berubah. Can i?" Tanya Ocean menatap Geladis lekat.

Gadis itu mendengkus, "apapun usaha kamu nggak bakal pernah merubah keputusan aku."

"I know aku udah terlalu hina untuk kamu. Tapi aku mau bareng kamu sebentar aja sampai kita resmi bercerai,"

"Aku nggak sudi seranjang sama kamu lagi,"

Ocean menghela nafas lelah, "aku tidur di kamar tamu."

"Makasih tapi nggak dulu, aku ogah tidur di kasur yang udah pernah dijamah perempuan lain."

"Okay, okay, kamu setuju?" Ocean memastikan.

"Kamu harus berada dalam jarak 5 meter dari aku, nggak boleh lebih karena kamu mirip virus yang harus dihindari Ocean."

"Geladis!" teriak Ocean mulai terpancing emosi. Bagaimanapun dia adalah manusia biasa yang memiliki rasa sakit hati ketika dianggap sebagai seonggok sampah yang harus dijauhi.

"Apa? Aku benar 'kan?" Geladis menatap anggota keluarga satu persatu, mereka mengangguk membenarkan. Tidak ada satu orangpun yang berpihak pada Ocean, alam saja tampak enggan.

Ocean sungguh frustasi akan perubahan drastis Geladis, dia pikir gadis itu masih seperti Ayisnya sehari yang lalu—manis dan penyayang. "Iya udah, aku bakal jaga jarak 5 meter."

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang