O C E L A D I S | 9

37.8K 6.5K 2.9K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar kalian!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

****

OCEAN PROJOGO[Ganteng? Ya selingkuh lah kiw]#Oceansitukangselingkuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

OCEAN PROJOGO
[Ganteng? Ya selingkuh lah kiw]
#Oceansitukangselingkuh

OCEAN PROJOGO[Ganteng? Ya selingkuh lah kiw]#Oceansitukangselingkuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GELADIS LENGKARA

"Wah, lo agresif juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah, lo agresif juga." Ocean tertawa kecil, terdengar sangat manis hingga membuat Angel diseberang sana mengulum senyum malu.

"Bercanda doang gue---"

"Serius juga nggak apa kok," Ocean menggigit kulit bibir bagian dalamnya demi meredam rasa geli yang kian menguasai. "Jadi?"

"Jadi apa? Jadian?"

Ocean berdehem pelan, "kalau lo nolak ya udah."

"Eh, eh, nggak. Gue mau."

Ocean menahan tawanya yang hendak meledak, ia kira Angel akan jauh lebih jual mahal mengingat sikapnya tadi dikampus. Nyatanya gadis cantik bak model itu sama saja terang-terangan menyukai Ocean. "Kalau gitu gue tutup teleponnya dulu istri gue nungguin diatas."

"Ocean bentar, lo udah nikah?!"

"Iya, kenapa? Nggak jadi pacaran sama gue?"

"Nanti kalau istri lo tau gimana? Gue nggak mau menyakiti siapapun,"

"Kalau itu sih gampang aja, lo hanya perlu pura-pura nggak kenal sama gue kalau ketemu di kampus. Anyway besok gue tunggu di perpustakaan kampus jam sepuluh pagi."

"Oke sampai ketemu besok Ocean!"

"Iya sayang."

Ocean menutup panggilan telepon dan memasukkan ponselnya ke saku lalu kembali lagi ke tempatnya. "Cantikan Ayis sih, tapi sayang kalau Angel dibuang."

Ocean membuka pintu apartemennya dan menemukan Geladis yang bermain ponsel sambil berbaring diatas sofa. Raut kelelahan terpancar jelas diwajahnya, Ocean mengulum senyum tipis. "Ayis udah selesai rapiin lemarinya?"

Geladis menoleh sekilas, mengangguk pelan. "Capek Yan, pijitin pundakku ya." Pinta Geladis mengambil posisi duduk membelakangi Ocean.

Ocean berjalan perlahan mendekati Geladis, lantas duduk disamping istrinya. "Ayisnya Ceyan capek banget kayaknya,"

Geladis terkekeh geli, "aku mau nanya serius. Kamu jawab ya,"

Ocean mengangguk sembari memijit pundak Geladis pelan-pelan. "Nanya apa?"

"Kamu menyesal nggak nikah sama aku?" tanya Geladis membuat Ocean berhenti sejenak.

"Nggak,"

Geladis menghembuskan nafas lega seolah tadi ada bongkahan batu yang menghimpit dadanya kencang. "Rumah tangga kita tanpa pondasi Yan. Kita dua orang yang saling nggak kenal tapi nikah karena paksaan, kamu gak takut?"

Ocean kembali menggeleng tegas. Baginya menikah dengan Geladis adalah salah satu jalan pencipta menunjukkan kebahagian yang sesungguhnya. Gadis itu selalu mampu membuat Ocean merasa harinya akan jauh lebih baik tanpa cela, senyum yang Geladis berikan setiap pagi memberikan tenaga tambahan bagi Ocean untuk menjalani hidup. "Ayis jangan bahas aneh-aneh, nggak suka."

Geladis tampak gusar, "rumah tangga yang udah diusahain sebaik mungkin aja bisa hancur Yan, apalagi tanpa persiapan kayak kita. Gimana kalau tiba-tiba kamu ketemu perempuan diluar sana yang lebih baik? Gimana kalau aku merasa nggak pantas buat kamu terus mundur? Gimana kalau kita menyerah lebih awal sebelum sampai digaris finish?"

Ocean menghentikan pijatannya dan meraih pundak Geladis dia peluk dari belakang. Kepalanya dia letakkan dipundak Geladis yang menegang sempurna, "kita pasti bisa. Ceyan bakalan selalu pertahanin Ayis apapun yang terjadi."

Geladis menyandarkan tubuhnya pada Ocean yang siap siaga menyangga, "tapi gimana kalau aku yang nggak mau pertahanin kamu?"

Alis Ocean menukik tajam. "Apaan sih jangan dibicarain lagi."

Geladis menarik tubuh dari dekapan Ocean, "Ceyan mukanya jangan panik gitu ah, Ayis kan hanya mau mandang ke depan aja."

"Ya tapi Ayis buat takut, pokoknya nggak boleh ninggalin Ceyan sendiri ya."

Geladis meraih wajah Ocean, merangkum pipinya sempurna. "Siap bayi Ceyan."

"Ceyan laper," Ocean menyentuh perutnya yang berbunyi, sedangkan Geladis meledakkan tawa. "Ayo makan!" ajak Geladis bangkit dari duduknya.

Ocean mengangguk meraih tangan Geladis lalu menyatukan jemari mereka saling melengkapi. Sampai kapanpun Ocean akan mempertahankan Geladis, bahkan jika gadis itu menendangnya jauh-jauh Ocean akan kembali berlari menghampiri dengan kekuatan penuh. 

ah ah ga kece klen ga bisa tembus 5K😩

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ah ah ga kece klen ga bisa tembus 5K😩

satu kata buat bayi Ceyan >>>>

spam next disini >>>>

3K KOMEN BIAR LANJUT!
udah kuturunin targetnya, kiwlah masa g bisa

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana

(JUMAT, 27 AGUSTUS 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang