O C E L A D I S | 4

52.4K 8.4K 1.3K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ocean menghempaskan tubuh diatas sofa apartemen setelah perjalanan dari kampus menuju tempat tinggal mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ocean menghempaskan tubuh diatas sofa apartemen setelah perjalanan dari kampus menuju tempat tinggal mereka. Geladis langsung menyelonong masuk ke kamar membiarkan suaminya berleha-leha sembari memainkan ponsel.

Geladis turut membaringkan tubuh diatas kasur, hari itu cukup melelahkan untuknya. Gadis berwajah bulat itu hendak memejamkan mata khidmat namun urung ketika merasakan sebuah tangan melingkar diatas perutnya. "Ceyan..." lirih Geladis kelelahan.

Ocean mendekat dan meletakkan wajah pada perut Geladis, "Ayis laperrrr."

Geladis menghembuskan nafas kelelahan, "pesan aja ya? Aku ngantuk."

Jemari Ocean berputar-putar diatas perut Geladis dengan bibir mengerucut sebal. "Maunya 'kan masakan Ayis doang, ih."

Geladis tidak menjawab lagi, faktanya dia memang benar-benar mengantuk. Jika meladeni Ocean bisa-bisa gagal tidur meskipun waktu masih menunjukkan pukul empat sore.

"Ayissss," panggil Ocean pelan.

Merasa tak dijawab, Ocean mendongakkan kepala menatap wajah tenang Geladis. Lelaki dengan dada bidang serta bisep yang tercetak jelas pada tubuhnya tersebut tersenyum simpul melihat istrinya, "hm gue ditinggal nih?"

Ocean bangkit menyelaraskan tubuh mereka agar dapat lebih leluasa menatap Geladis, tetapi baru saja hendak meletakkan kepala, ponsel gadis itu berdering dua kali. Ocean mengernyitkan kening bingung, jika pesan dari kedua teman Geladis tidak mungkin karena nada dering yang dipasangkannya jelas berbeda.

Ocean dengan lancing meraih ponsel Geladis, melihat nomor asing yang muncul pada pop up pemberitahuan membuat ia dengan cepat membuka benda berbentuk persegi panjang tersebut.

+6289923981XXX

|Halo Geladis!

|Ini Kak Abaraham, save ya.

Ocean menahan umpatan yang berada diujung lidahnya, "dasar cupu bau ketek nggak ada harga diri!"

Ocean menyeringai saat sebuah ide terlintas dibenaknya. Dia membuka pesan tersebut dan membalasnya dengan pesan suara. "Wah ada bang jago nih!" ujar Ocean membalas pesan tidak bermutu Abraham.

Tak butuh waktu lama bagi Abraham untuk melihat balasan dari nomor Geladis, Ocean nyaris tertawa terpingkal-pingkal saat melihat foto profil Abraham yang menghilang pertanda si cupu itu telah memblokir nomor istrinya.

Ocean menggeleng penuh geli, tampangnya saja seperti kegelian tetapi didalam hatinya sudah menyusun rencana untuk menghabisi Abraham besok.

****

"Ayissss iiiihhhhh," Ocean berteriak seperti anak ayam kehilangan induknya sembari mengitari seluruh ruang apartemen.

Sudah terhitung delapan menit Ocean seperti orang gila berteriak memanggil Geladis di tempat tinggal mereka. Sebenarnya itu kesalahan Ocean yang ikut larut didalam alam mimpi bersama gadis pada pelukannya, ketika ia membuka mata Geladis sudah hilang dari radarnya dan hal itu membuat Ocean buru-buru bangkit dari kasur.

Ocean mengacak rambut frustasi dengan wajah bantalnya, dia merogoh saku mengambil ponsel dan mendial nomor Geladis. Tetapi ternyata benda pintar milik istrinya tersebut tinggal di kamar karena deringnya dapat terdengar oleh Ocean dengan baik.

"Ayisssssssss!" Ocean menipiskan bibir sebal tidak tahu harus berkata apa lagi. Ia menjatuhkan tubuhnya begitu saja dilantai marmer yang dingin dengan kaki lurus kedepan.

Lelaki dengan aura menyeramkan itu hendak berteriak kembali tetapi suara pintu terbuka membuatnya mengalihkan pandangan, disana tampak Geladis menenteng kresek berwarna putih menatapnya penuh kernyitan. "Lho, kok duduk di lantai?"

"Huaaaaa Ayisss!!" Ocean berteriak kencang menghampiri Geladis dan memeluk kakinya kencang.

Geladis melongo tidak percaya melihat Ocean dibawahnya, lelaki itu mirip seperti bocah Sd yang kena marah ibunya karena terlalu banyak permintaan. "E-eh ini kenapa?!"

Ocean memeluk kencang betis Geladis seolah tak mau kehilangan, "Ayis jahat aaaaa,"

"Hah? Aku jahat kenapa?" Geladis masih berdiri didepan pintu apartemen yang masih terbuka, dia belum sempat menutupnya ketika Ocean menghambur memeluk kakinya.

"Pokoknya Ceyan ngambek sama Ayis ihh!" 

sebenarnya aku mau ga update kayak pengumuman yang ada di wall tapi aku juga ada ketentuan yang ga bisa dilanggar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

sebenarnya aku mau ga update kayak pengumuman yang ada di wall tapi aku juga ada ketentuan yang ga bisa dilanggar...

spam next biar lanjut!

700 next bisa ga biar update besok?☺️🤑

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(MINGGU, 22 AGUSTUS 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang