O C E L A D I S | 42

29.7K 4.8K 3.4K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geladis mengusap bulir air mata yang jatuh membasahi pipinya, mereka berdua saling menyakiti hingga tidak tahu bagaimana lagi cara menyembuhkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geladis mengusap bulir air mata yang jatuh membasahi pipinya, mereka berdua saling menyakiti hingga tidak tahu bagaimana lagi cara menyembuhkan. Dengan perlahan kembali ia melanjutkan makannya yang sempat tertunda, kali itu diiringi isak tangis yang semakin lama semakin keras. Rasa makanan pun tidak lagi sama, Geladis ingin mereka kembali utuh tapi lemparan ingatan perselingkuhan itu sering kali muncul menyapa.

Geladis membekap mulut dengan bahu yang bergetar hebat. Berulang kali dia mencoba mengunyah makanannya namun tetap saja tidak enak. Mengapa Ocean masih berbuat baik padanya disaat dia sudah menjahatinya dengan kata-kata?

Geladis bangkit berdiri kemudian memuntahkan isi mulutnya ke wastafel, cewek itu menyalakan air agar sisa-sisa kunyahannya terbawa arus air. Dilanjutkan dengan kumur-kumur, tangisnya masih belum reda.

Tangis yang paling menyakitkan ketika suaranya tidak terdengar.

Geladis berupaya meredam tangisnya dengan bekapan. Tubuh kurusnya jatuh terduduk diatas lantai dan bersandar pada meja pantry.

Seberapa keraspun dia mencoba untuk menghapus perasaan, pada akhirnya akan tetap sama; Geladis masih mencintai Ocean sama besarnya seperti dulu.

Menit demi menit berlalu, mungkin Ocean sedang berada di kamarnya hingga tak menyadari bahwa Geladis larut dalam tangis. Geladis mengusap mata sembabnya, ia bangkit berdiri dan berjalan mendekati meja. Makanan yang Ocean buat telah dingin, mungkin rasanya pun sudah tidak seenak ketika hangat.

Namun mengingat raut bahagia suaminya ketika menyiapkan makanan itu tak membuat Geladis membuangnya ke tempat sampah secara cuma-cuma. Ia kembali duduk diatas kursi, memakan makanannya dengan lahap.

"Ayis..."

Geladis tersentak saat mendengar panggilan Ocean dari ambang pintu, padahal dari tadi ia sudah coba agar sesantai mungkin namun ketika mendengar suara cowok itu kenapa rasanya tetap mendebarkan?

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang