O C E L A D I S | 45

28.7K 4.9K 5.2K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🐣

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

JANGAN LUPA NABUNG UNTUK NOVEL OCELADIS BULAN 2 TAHUN DEPAN YA!

PROMOSIIN CERITA OCELADIS KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Geladis terdiam begitu mendengar kalimat yang baru saja keluar dari bibir mungil gadis cantik itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geladis terdiam begitu mendengar kalimat yang baru saja keluar dari bibir mungil gadis cantik itu. Sedangkan Ocean berdehem tidak nyaman.

"Kak Ocean sedih banget kemarin, Kesya sendiri sampai nggak tega dengarnya."

Geladis semakin menajamkan telinga mendengar setiap kalimat yang mengalir lancar dari mulut Kesya. Dia tidak menyangka bahwa luka yang Ocean miliki sama besarnya seperti miliknya.

Geladis kira hanya dia yang paling tersakiti.

"Kak Ocean juga nawarin matanya buat Kesya, padahal baru kenal. Lucu banget."

Lagi-lagi Geladis semakin dibuat terkejut. Ia mengalihkan pandangan cepat, menatap suaminya dalam. Sedangkan Ocean memilih membuang wajah. Seharusnya Geladis tidak perlu tau penderitaan Ocean.

"Oc—"

"Jangan dibicarakan aku nggak mau bahas,"

"Tap—"

"Aku nggak mau dikasihani Yis."

Geladis mengepalkan tangan marah, dengan cepat ia bangkit berdiri dari duduknya. "Aku pulang. Permisi." Dia berlalu dari kamar Kesya tanpa salam perpisahan, turut membanting pintu kamar dengan sedikit kencang hingga membuat gadis kecil itu tersentak kaget pun dengan Ocean.

Cowok tampan itu menghela nafas kasar, "Kesya kakak keluar dulu ya. Kalau Teteh Kinan datang bilang aja lain kali kami berkunjung, maaf kalau nggak sopan." Dia berdiri, menyempatkan untuk menepuk puncak kepala Kesya sebentar.

Kesya mengangguk dalam diam, membiarkan Ocean mengejar istrinya.

Ocean buru-buru keluar dari ruang perawatan Kesya hendak menyusul Geladis. Kaki panjangnya bergerak cepat menelusuri koridor rumah sakit sambil celingak-celinguk ke sekitar.

Ocean menghembuskan nafas lega begitu melihat Geladis duduk sendiri di taman yang kemarin dia kunjungi. Gadis itu terlihat menutup wajah menggunakan telapak tangannya. Ocean mendekat perlahan-lahan. "Yis..." panggilnya dengan langkah yang semakin menipiskan jarak.

Geladis tak merespon, ia masih setia menutup wajah.

Ocean semakin menipiskan jarak mereka, ia menyentuh pundak Geladis kaku. "Kamu kenapa?" tanyanya sedikit ragu.

Geladis mendongak, menatap suaminya dengan kedua bola mata yang berkaca-kaca. "Kita berdua sama-sama saling menyakiti Yan,"

Ocean meneguk saliva susah payah, "nggak. Kamu gak usah pikir—"

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang