O C E L A D I S | 18

38.3K 6.3K 3.5K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!💀

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ocean tersadar dari lamunannya dan buru-buru mengejar Geladis yang sudah berjalan keluar dari apartemen

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ocean tersadar dari lamunannya dan buru-buru mengejar Geladis yang sudah berjalan keluar dari apartemen. Dia tidak pernah menyangka bahwa Geladis semudah itu mengucapkan kata 'cerai' bagi mereka.

"Ayis!" Ocean berlari kencang, menahan pergelangan tangan Geladis yang kini berdiri di depan unit orang lain, terletak dua unit dari tempat mereka.

Geladis berhenti menyeret koper, menoleh pelan menatap Ocean. "Apa?"

"Jangan pergi, kita bisa bicarakan baik-baik. Okay?" Ocean meraih koper Geladis, "aku nggak mau pisah sama kamu."

"Kamu nggak mau pisah sama aku? Tapi aku mau pisah sama kamu," cetus Geladis sudah cukup muak.

Sebenarnya dia tidak akan mengambil tindakan untuk menggugat pisah Ocean jika saja lelaki itu masih menjaga diri. Tetapi Geladis bisa apa saat tahu Ocean sudah berciuman dengan Angel?

Geladis melihat dengan mata kepalanya sendiri Ocean menghambat jalan Angel untuk pertama kalinya di belakang kampus, mereka berkenalan dengan begitu manis. Saat itu Geladis berusaha untuk bersikap biasa saja karena yakin Ocean mampu berubah sendiri.

Geladis pun tahu Angel dan Ocean berciuman di perpustakaan karena saat itu dia sengaja mencari suaminya untuk memastikan kegiatannya dan ternyata bercumbu dengan gadis lain.

Apalagi yang harus Geladis pertahankan jika Ocean pun enggan dipertahankan?

Sikap pura-pura Angel kemarin sebelum dia ke perpustakaan yang kedua kalinya pun turut membuat perasaan Geladis tercerai berai. Ocean berusaha menutupi semuanya dengan sebaik mungkin.

Dan terakhir tadi sore, lelaki itu berbohong. Geladis tahu karena dia mengintip sejenak ke dapur mereka dan ternyata Ocean hendak ke rumah Angel. Saat itulah ia sadar bahwa tidak ada lagi yang bisa dipertahankan di pernikahan muda mereka.

"Geladis, sayang..." kedua bola mata Ocean berkaca-kaca.

Geladis mendengkus sinis, "apalagi hah? Mau bicarakan apa?" sentaknya terbawa arus emosi. "Mau bahas hal-hal yang kalian lakukan dirumahnya? Atau mau bahas kalau kamu udah berhasil BOBOL dia?"

Ocean menggeleng pelan, bibirnya bergetar. "Aku khilaf, maafin aku."

Geladis menatap Ocean dengan tatapan paling datar yang pernah dia punya. Jika lelaki itu saja mampu menduakannya maka Geladis pun bisa menggugat cerai seperti membeli kerupuk di warung. "Nikmati hasil dari kekhilafan kamu. Untuk jadwal sidang akan aku kasih tau,"

"Ayis jangan sayang, kamu jangan pergi." Ocean meraih Geladis ke pelukan, menenggelamkan wajahnya pada ceruk leher gadis itu. "Iya aku salah tapi kamu jangan pergi."

Geladis memutar bola mata, "mau aku telepon Angel buat nemenin kamu tidur malam ini?"

Ocean menggeleng. Meski Geladis bersikap tak acuh namun dia tahu kalau lelaki itu mulai mengeluarkan air mata perlahan-lahan, entah itu air mata buaya atau asli. "Ayis..."

"Stop call me like that!" teriak Geladis gerah dan dalam satu kali hentakan dia melepas pelukan Ocean, "aku pergi."

Ocean panik, ia hendak meraih koper Geladis tapi perempuan itu lebih cekatan merampasnya dan membawa pergi. "Geladis...sayang!"

Geladis tetap berjalan tanpa menatap ke belakang. Dia sudah terlalu jijik dengan semua tingkah laku Ocean. Lelaki itu memang tampan tapi perilakunya membuat Geladis mual hingga menyentuh titik akhir.

Geladis tersentak saat merasakan sentuhan pada kakinya, ia menurunkan pandangan, menemukan Ocean memeluk kakinya kencang.

"Ayis aku mohon jangan pergi,"

"Sayang kita perbaiki sama-sama ya?"

"Aku khilaf,"

"Aku bakal putusin Angel kalau kamu minta asal jangan pisah."

Geladis berusaha menebalkan telinga, "nggak."

"Sayang..." parau Ocean serak. Dia tak sanggup membayangkan Geladis melupakan semua tentangnya.

"Dimana pikiran kamu waktu selingkuh? Apa ada aku disana?" Geladis berdecih, "kamu tahu sekarang kamu memalukan banget. Bahkan karena saking memalukannya kamu nggak ada harganya dimataku,"

Ocean memejamkan mata menerima setiap perkataan kasar dari Geladis. "Hukum aja aku, kamu bisa diemin aku selama-lamanya tapi jangan pergi dari sampingku."

"Mimpi kamu Ocean," Geladis mendorong Ocean hingga lelaki itu tersungkur mengenaskan diatas lantai. "Apa yang kamu tabur itu yang kamu tuai."

"Welcome to the hell Ocean Projogo." 

eyyow, gimana?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

eyyow, gimana?

udah puas atau belum? >>>

mau penderitaan Ocean sampai gimana? >>>

tim happy ending? >>>

tim sad ending? >>>

tim Geladis-Cowok baru? >>>

tim Geladis-Ocean Garis keras >>>

#TIMANGELLONT >>>

SPAM NEXT BIAR LANJUT!💀

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(SELASA, 14 SEPTEMBER 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang