O C E L A D I S | 7

44K 6.6K 2.2K
                                    

Happy Reading!
Jangan lupa untuk selalu memberikan vote dan komentar!🦋

WAJIB FOLLOW INSTAGRAM :
@yohanacancer
@ceritayohana

PROMOSIIN CERITA "OCELADIS" KE INSTAGRAM/TIKTOK/TWITTER KALIAN YA 🥺

Ocean menggenggam tangan Geladis menyusuri parkiran kampus, mengabaikan segala keberadaan mahluk iri yang menatap mereka tanpa kedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ocean menggenggam tangan Geladis menyusuri parkiran kampus, mengabaikan segala keberadaan mahluk iri yang menatap mereka tanpa kedip. Ocean merapatkan tubuh pada Geladis, "Yis nanti tungguin bentar ya jangan langsung pulang. Ceyan ada urusan."

Geladis mendongak, menatap lelaki jangkung yang berstatus sebagai suaminya tersebut. "Urusan apa?"

Ocean menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "oh itu ada perlu sama---"

"Jangan bilang sama kak Abraham?"

Ocean membulatkan mata kaget, "apaan sih Ayis. Enggak." Kilahnya memalingkan wajah. "Lagipula si APIOGTM---"

"Nyebut yang bener," delik Geladis berusaha menyentak genggaman Ocean. "Udah ah, aku mau ke kelas duluan. Bye!"

Ocean melepas genggaman Geladis dengan senyum geli tersungging diatas bibirnya. Ocean meraih ponsel disakunya dan mencari grup mereka yang terdiri atas dia, Galang, Brando, dan Anggara.

PENGENYOT

OCEAN

[Bro nanti jadi 'kan?]

[Udah izin sama Ayis]

BRANDO

[Jadi ke belakang kampus aja]

[Gue udah lihat tadi, banyak cewek cantik]

ANGGARA

[Weh gass!]

GALANG

[@OCEAN Tobat lo, udah punya istri]

OCEAN

[Minta nomor doang anjir]

[Ayis gak bakal tau]

BRANDO

[Perusak suasana si Galang]

[Ocean juga butuh hiburan anjas]

[Lagian dia gak cinta sama si Geladis]

ANGGARA

[Diem gue.]

[Gak mau cari masalah.]

GALANG

[Terserahlah babi]

[Kasih nasihat doang sensi lo.]

OCEAN

[Off, baperan.]

****

Ocean melebarkan matanya menelusuri setiap sudut belakang kampus, mencari gadis yang kira-kira bisa dia jadikan bahan hiburan dalam beberapa hari lalu dibuang begitu saja. Lelaki dengan paras tampan itu tersenyum devil saat melihat seorang gadis dengan tubuh tinggi dan kulit putih berjalan dari depannya.

"Eh!" Ocean berteriak tanpa sebab hingga membuat gadis cantik itu menoleh pelan dengan kerutan didahi. "Kok noleh?"

Gadis berkulit putih dengan kaki jenjang tersebut memutar bola mata jutek, "gak jelas lo."

Ocean tertawa kecil menghampirinya dan menjulurkan tangan sebagai perkenalan. "Ocean,"

"Oh." Ia menaikkan sebelah alis enggan menyahuti lelaki tampan dihadapannya.

"Nama lo siapa?" Ocean semakin mendekat namun tatapannya memberikan kode kepada tiga sahabatnya yang duduk dikursi reyot belakang kampus.

"Penting buat lo?" gadis itu hendak berlalu tapi ditahan cepat oleh Ocean, "gue butuh nama lo."

"Lepasin gue!"

"Nama lo dulu."

"Brengsek, Angel! Udah puas?!" sosok bernama Angel tersebut menarik tangannya dari cengkraman Ocean.

Ocean bersiul menggoda, "cantik. Gue suka."

Angel mengibaskan rambut ogah-ogahan. "Terus?"

"Minta nomor boleh?" Ocean menyodorkan ponsel kearah Angel.

Tentu saja tidak ada yang bisa menolak pesona Ocean hingga membuat ketiga temannya bersorak penuh iri.

Angel meraih ponsel Ocean dan mengetikkan nomornya, "udah. Gue mau pulang dulu."

Ocean tersenyum hingga matanya menyipit indah, dia menyempatkan menepuk sekilas puncak kepala Angel. "Nanti gue hubungin, hati-hati."

Angel tersenyum tipis lantas berlalu dari hadapan Ocean yang langsung tersenyum sambil mengangkat ponsel kearah Galang, Anggara, dan Brando. "Udah gue bilang pesona gue nggak bisa di tolak."

Tawa Anggara meledek mendengar penuturan Ocean, "gaslah apalagi yang lo tunggu?"

Ocean ber-high dengan Brando. "Sore aja, gue mau main cantik biar dia mudah tertarik."

Galang memijit pelipisnya pasrah. "Pokoknya gue nggak ikut campur, apapun konsekuensinya urus sendiri."

Brando mendengkus, "aman sih kalau lo nggak cepu sama Geladis."

"Bener tuh kata Brando!" cetus Ocean cepat.

"Gak bakal. Males gue urusin perkara kayak gini, ntar jadi ikut keseret lagi." Galang berdiri meraih tasnya, "pulang duluan ya man."

Ocean, Anggara, dan Brando mengangguk membiarkan Galang berlalu sendirian. Mereka kembali fokus pada pembicaraan tentang Angel, gadis yang akan didekati oleh Ocean sebagai hiburan sementara.

Ocean menyimpan nomor Angel dan membuka kontaknya melalui WhatsApp, "gila! Profilnya aduhai banget!" 

Ocean menyimpan nomor Angel dan membuka kontaknya melalui WhatsApp, "gila! Profilnya aduhai banget!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

santai ok santai 🥵

spam next biar lanjut!

1,3K komen baru lanjut, kalau ga nyampe ya begitu lah ya🥵

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN KALIAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(KAMIS, 26 AGUSTUS 2021)

Tertanda,
Yohana Mendes ✨

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang