EXTRA PART

28.9K 4.1K 122
                                    




RABU, 1 MEI 2019

"Ayo dong, Cantik..." Althar menyemberutkan wajah, menatap Dania yang tengah duduk bersandar di atas ranjang.

"Aku capek, Althar! Besok-besok aja!" Dania menunduk, meremas lemah kain bajunya.

"Please... nanti kita makan es krim!" Althar tersenyum lebar, giginya tampak tertata rapi.

Dania mencubit hidung pria itu, menggeleng.

"Hmm... aku beliin boneka, ya?" Althar terus membujuk. Mata pria itu berbinar, penuh dengan harapan.

Sudah 3 hari usai menikah mereka tak pernah pergi kemana-mana. Hanya berdiam di rumah dan rumah sakit. Althar selama 3 hari ini fokus merawat Dania. Dan kondisi Dania juga sudah semakin membaik.

Jam saat itu menunjukkan pukul 05.00 pagi.
2 insan pengantin baru itu baru saja menyelesaikan sholat subuh berjamaah. Kini mereka tengah berdebat soal rencana kegiatan hari ini.

Althar sangat ingin menghabiskan waktu bersama istri barunya itu di luar rumah. Pria itu ingin pergi jalan-jalan. Namun tubuh Dania masih sangat lemah. Dania merasa tak sanggup untuk pergi hari itu.

"Ayo, lah!!!" Althar menggigit bibir.

Dania menggeleng kembali.

"Sekali ini aja, Dan! Buat pertama kali!!!"

"Selama ini kita udah sering jalan-jalan tau. Pertama kali apaan?" Bantah Dania. Berusaha mencari alasan untuk menolak ajakan suaminya itu. Dania sebenarnya ingin jalan-jalan, namun tubuhnya benar-benar sangat lemah. Gadis itu takut akan merepotkan Althar nanti.

"Beda tau, Dan. Itu kan waktu masih temenan. Sekarang aku udah jadi suami kamu. Ayo lah, please...." Tangan Althar perlahan bergerak, mengambil tangan Dania, kemudian dengan lembut mengecup permukaan tangan istrinya itu.

"Sekaliii aja!" Althar mendongak, tersenyum seperti bocah kecil.

"Oke deh!" Dania mengangguk. Hatinya dibuat luluh dengan tingkah Althar.

"YEAY!" Althar sontak berteriak, sangat girang. Pria itu mengecup telapak tangan istrinya berkali-kali.

"Tapi ada syaratnya!" Dania memotong, membuat wajah Althar yang awalnya tampak girang menjadi cemberut.

"Apa?" Althar menatap penasaran.

"3 syarat ya?"

Althar mengangguk.

Dania terdiam sejenak. Memikirkan syarat-syarat lucu yang akan ia berikan kepada Althar. 15 detik gadis itu terdiam, lalu tiba-tiba saja menarik tubuh Althar lebih dekat, hendak membisikkan syarat-syarat yang telah ia pikirkan.

"Syarat pertama, aku yang nentuin kita mau pergi ke-mana aja."

Althar seketika terdiam, pria itu sebenarnya sudah menentukan tujuan jalan-jalan hari ini. Namun pada akhirnya ia mengangguk, hanya bisa berpasrah. Akan lebih buruk dibanding tidak pergi sama sekali.

"Ke-dua..." Dania menjauhkan tubuh Althar. Suaminya itu sontak menatap aneh.

"Panggil aku 'Sayang'." Bisik Dania, menundukkan kepala, sedikit merasa malu.

Althar mendekatkan tubuhnya kembali, "Iya, Sayang, periku yang cantik."

Wajah Dania memerah. Merasa sedikit canggung namun berbunga-bunga mendengar ucapan Althar barusan.

"Syarat ke-tiga?" Althar menjauhkan tubuhnya kembali.

Dania mengepakkan kecil tangannya. Bekas-bekas memar dan luka-luka tampak jelas di sepanjang pergelangan tangan kiri gadis itu.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang