WAWANCARA

30.3K 5K 237
                                    

Pukul 10.30

Dania sudah bersiap mengenakan pakaian yang rapi untuk bertemu dengan cucu dari teman Nenek, yang akan datang ke rumah untuk mengetes dirinya dalam program penerimaan pekerjaan.

Nenek ikut menemani gadis itu duduk di ruang tamu. Mungkin akan menunggu hingga cucu dari temannya itu datang..

"Assalamualaikum!" Tamu yang ditunggu-tunggu akhirnya datang. Seorang pria dengan perawakan rapi, sambil menggandeng sebuah berkas hitam.

Foto pria itu :

Nenek berjalan menuju pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nenek berjalan menuju pintu. Pria itu adalah cucu dari teman Nenek yang akan mengetes penerimaan kerja Dania.

"Zafran, ya? Sini masuk!" Nenek mempersilahkan.

Remaja laki-laki yang akan mengetes Dania itu bernama Zafran. Ia adalah cucu dari pemilik sebuah perusahaan media berita yang cukup terkenal. Sebuah perusahaan media yang nantinya akan menjadi calon tempat Dania bekerja.

Zafran sungguh sangat sopan dengan Nenek. Wajahnya sangat tampan dan berwibawa. Ia datang pagi itu dengan mengenakan jas hitam, yang disinkronkan dengan kemeja putih dan dasi di leher.

"Ini Dania, ya?" Zafran menunjuk sopan ke arah Dania. Bertanya sembari mendudukkan tubuh di atas sofa.

"Iya!" jawab Nenek singkat. Zafran mengangguk.

Wanita tua itu tiba-tiba beranjak, "Ya udah, Nenek tinggal dulu ya? Kalian ngobrol-ngobrol aja di sini." Kemudian berjalan pergi meninggalkan ruang tamu.

Saatlah tes penerimaan kerja dimulai. Tubuh Dania terasa dingin dan sangat tegang. Ini akan menjadi kali pertama melakukan tes masuk kerja. Dan yang akan dilakukan Zafran pertama kali adalah mewawancarainya.

"Dania, kamu udah pernah bekerja?" Zafran memulai wawancara.

~

1 setengah jam berlalu. Kini jarum jam berada tepat di angka 12. Wawancara sekaligus tes penerimaan kerja telah selesai. Semua Dania lewati dengan perlahan dan amat berhati-hati.

Zafran tiba-tiba menjulurkan tangan. Seperti hendak mengajak bersalaman dengan gadis di hadapannya. Dania ragu-ragu membalas juluran tangan. Perlahan menjabat tangan pria itu.

"Alhamdulillah, kayaknya dari hasil wawancara yang aku lihat, kamu bisa diterima!" Ucapan itu terlontar bersama dengan jabatan tangan Zafran dan Dania.

Suasana seketika berubah. Yang tadinya terasa sangat tegang, kini menjadi lega dan bahagia. Kabar barusan membentuk senyum simpul di wajah Dania. Ia telah resmi diterima untuk bekerja di perusahaan orang tua Zafran.

"Kamu udah bisa mulai kerja lusa, Dania! Memang saat ini kita sedang sangat butuh karyawan baru. Jadi kamu langsung bisa kerja dengan cepat. Ini brosur tentang perusahaan kita, kamu bisa baca informasi-informasi tentang perusahaan kita di sini. Aku juga ngasih nomor WhatsApp-ku di situ, kalau kamu mau tanya-tanya atau bingung, bisa langsung chat aku aja. InsyaAllah aku fast respon." Zafran memberikan sebuah brosur. Beserta dengan sebuah kertas kecil berisi nomornya.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang