HIDAYAH TUHAN

37.6K 6.2K 114
                                    

Minggu, 7 Oktober 2018.
Waktu menunjukkan pukul 07.10 pagi.
Dania sudah bangun dengan bunyi alarm yang ia setel di ponsel barunya.

Dania terbangun dengan mata yang sembab. Setelah pulang tadi malam, gadis itu terus menangis sepanjang malam karena teringat kembali dengan Veni dan Sarah ibunya.

Tadi malam Althar mengajak gadsi itu untuk ikut menjemput Bunda dan Sarah di rumah sakit pagi ini. Rencananya, mereka akan berangkat pukul setengah 8.

"Dan, kamu udah selesai?" Althar tiba-tiba muncul. Mengagetkan Dania yang tengah berjalan menuju kamar. Pria itu sudah rapi dengan baju untuk pergi.

"Eh sebentar ya, Thar!" Balas Dania meminta.

"Oh, ya udah, aku nunggu di mobil aja, ya. Kalo udah kamu langsung ke mobil aja." Althar membalas santai.

"Oke, oke!" Dania lanjut berjalan. Bergegas untuk bersiap-siap. Ia sebenarnya belum mandi saat itu.

~

Dimas? Dimas ke mana?
Dimas memang seorang supir pribadinya Bunda. Namun semenjak ada Althar di Jakarta, Bunda memberikan cuti kepada Dimas selama 2 minggu. Sebab ada Althar yang bisa menggantikannya untuk menyetirkan mobil.

"Yuk!" Dania masuk ke dalam mobil. Pagi itu ia mengenakan sebuah sweater besar berwarna hitam.

"Oke!" Althar langsung menyalakan mesin.

Mobil itu mulai berjalan. Pergi meninggalkan halaman rumah Althar yang begitu luas.

• • •

Pukul 08.27
Mobil yang dikendarai Althar itu telah sampai di rumah sakit tempat Sarah di rawat. Althar dan Dania langsung turun dari mobil dan berjalan menuju kamar Sarah.

"Assalamualaikum!" Althar membukakan pintu.

Tampak seorang gadis kecil cantik tengah duduk di atas sofa. Menggunakan sebuah kemeja berwarna putih, dan rok pendek berwarna biru. Itu adalah Sarah. Gadis kecil itu tampak sangat cantik dan menggemaskan.

Foto Sarah :

"Abaaaang!!" Sarah berteriak kegirangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Abaaaang!!" Sarah berteriak kegirangan. Berlari kencang menuju Althar di depan pintu. Gadis itu langsung memeluk tubuh abangnya.

"Allahu akbar..." Ucap Althar yang terkaget.

"Dedek mau di cium abang," Sarah menyemberutkan wajah. Menatap bersinar wajah Althar di hadapannya.

Althar langsung menuruti. Mengecup pelan pipi dan kening adik perempuannya yang cantik itu. Semua merasa senang karena gadis kecil itu sudah bisa pulang hari ini.

"Bunda mau Althar bantu bawain apa, Bun?" Althar bertanya. Sembari memangku Sarah di atas sofa.

"Kamu nanti bantuin Bunda bawa kopernya Dedek aja." Jawab Bunda sambil sibuk membereskan koper miliknya.

LAUTAN DAN DENDAMNYA (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang