O C E L A D I S | 38

Börja om från början
                                    

Ocean kembali menangis, meratapi nasibnya. "Tuhan Ocean capek," isaknya sambil memukul dada yang terasa sesak.

"Tuhan kenapa Ocean sendirian? Apa kesalahanku terlalu besar?"

"Tuhan tolong jangan biarin Ocean jatuh sendirian,"

Ocean masih melontarkan kalimat-kalimat penuh permohonannya pada yang maha kuasa. Dia masih ingin bertahan sampai semua masalah selesai.

Ocean mengeluarkan rasa sakitnya melalui tangis. Dia hanya ingin ditemani, dipeluk, dan diusap. Ocean tidak menginginkan sesuatu lebih, namun pada kenyataannya dia memang harus sendiri. Menopang semuanya seolah baik-baik saja.

Mereka berpikir bahwa Ocean tidak hancur mendengar berita tersebut, tapi jauh dilubuk hati yang paling dalam dialah orang yang paling membenci dirinya sendiri karena telah menjadi penyebab kekacauan yang terjadi.

****

Ocean semakin menelusuri rumah sakit sendirian, banyak orang yang dia temui. Mulai dari yang sekarat hingga nyaris sembuh.

Dari mereka Ocean mulai belajar bahwa bukan dia satu-satunya yang paling menderita, masih ada mereka yang lain. Dia harus bisa lebih kuat untuk dirinya sendiri.

Ocean tersentak kaget saat menabrak seorang anak, ia menunduk menatap bocah kecil tersebut penuh minat. "Eh, maaf ya dek." Ujarnya benar-benar merasa bersalah.

Anak perempuan yang menggunakan tongkat tersebut mengangguk, namun pandangannya tidak tertuju ke Ocean hingga membuat cowok itu mengernyit bingung.

"Kamu kok nggak lihat ke Kakak?" tanyanya kebingungan.

Anak perempuan tersebut tertawa kecil, "aku buta Kak. Gelap. Nggak kelihatan apapun,"

Ocean membulatkan mata kaget, "e-eh Kakak nggak—"

"Gak apa-apa Kak. Kakak ngunjungin siapa kesini?" tanyanya penasaran masih dengan berdiri berhadap-hadapan.

Ocean mengusap kepala anak kecil tersebut penuh kelembutan. "Adik kakak meninggal,"

"Maaf Kak, Kesya nggak maksud buat—"

"Kita satu sama. Nggak apa-apa, kamu pasien disini?" Ocean bertanya demi meredakan rasa penasarannya.

Kesya mengangguk semangat. "Aku diadopsi Dokter Linda Kak, masih nyari mata baru biar aku bisa lihat dunia lagi."

Ocean terenyuh mendengarnya, "kamu umur berapa?"

"Tiga belas tahun Kak. Nama Kakak siapa?"

"Ocean," ia meraih tangan Kesya mengajaknya untuk duduk di kursi reyot yang nyaris rubuh disana.

Kesya tersenyum manis. "Makasih Kak,"

Ocean mengangguk pelan. "Kamu nggak ada keluarganya?"

"Aku dibuang Kak sama orang tua aku empat tahun yang lalu. Dokter Linda adopsi aku yang kebetulan lihat Kesya lagi duduk sendirian di jalan,"

Ocean meneguk saliva kasar. "Kamu bahagia sekarang?"

Kesya tertawa kecil, "bahagia banget bisa punya Ibu sambung kayak Dokter Linda. Selain buta, aku juga punya masalah jantung. Jadi nggak bisa kecapekan,"

Ocean membulatkan mulut kaget, "ya Allah..."

"Aku kuat kok Kak. Teman-teman yang lain juga punya masalah disini, Om Dirga penghuni kamar sebelah aku punya penyakit ginjal, Kakek Darma ada masalah sama hatinya."

Ocean terpana memandang keteguhan anak tersebut. Membangkitkan rasa asing yang nyaman. Adiknya...ia teringat lagi pada Airen.

Lama Ocean memandangi Kesya, hingga tanpa sengaja mulutnya mengeluarkan tawaran paling gila yang pernah ada. "Kamu mau nggak pakai mata Kakak?" 

 "Kamu mau nggak pakai mata Kakak?" 

Hoppsan! Denna bild följer inte våra riktliner för innehåll. Försök att ta bort den eller ladda upp en annan bild för att fortsätta.

halow, gimana kabarnya?

masih semangat baca cerita ini? >>>

masih excited nungguin kelanjutannya? >>>

oh iya, buat yang nebak cerita ini bakalan terbit atau enggak jawabannya BELUM TERBIT karena BELUM ADA PENERBIT YANG MEMINANG.

sebenarnya udah ada sih, tapi aku kurang minat. Wkwk.

jadi pasti sampai ending kok disini. Tapi untuk ekstra part mungkin enggak bakal ada karena aku bukan tipe author yang suka buat ekstra part. Aku tipe author ya kalau EPILOG berarti udah berakhir. Jadi di EPILOG emang udah bener bener selesai.

Bahagia kalau akhirnya bahagia.

Sedih kalau akhirnya sedih.

berharap apa buat Oceladis? >>>

masih tim OCELADIS? >>>

SPAM NEXT BIAR LANJUT! >>>

8,2k komen.

AYO SCREENSHOT BAGIAN KESUKAAN TERUS MASUKIN INSTASTORY JANGAN LUPA TAG AKUN INSTAGRAM @yohanacancer DAN @ceritayohana YA!

(SABTU, 16 OKTOBER 2021)

Tertanda,
Yohana Franklyn-miller ✨
(Bukan Mendes lagi)

OCELADIS || NIKAH MUDA [TERBIT]Där berättelser lever. Upptäck nu