[44] The Death of The Bullies

Magsimula sa umpisa
                                    

"BUNUH GUE!"

"BUNUH GUE SEKARANG JUGA!"

Teriakan penuh kesakitan dan frustasi itu terdengar terus menerus, saat Phoenix memasuki ruangan yang terlihat remang-remang itu.

DOR

"ARGH!"

"Lo berisik!" celetuk Phoenix dingin, setelah menembak bahu Felix.

Cowok tampan itu melangkahkan kakinya dengan santai dan tenang, menuju kearah Felix yang saat ini kondisinya terlihat sangat amat mengerikan.

Terhitung lebih dari dua minggu cowok itu berada di sini, Felix terus mendapat siksaan yang amat sangat menyakitkan. Dalam satu hari, Felix bisa mendapatkan sekitar 13 kali siksaan berbeda dengan orang-orang yang juga berbeda-beda.

Memang Phoenix yang paling sering menyiksa Felix. Raja juga tak kalah sering sebenarnya. Dan juga dari banyaknya abang-abang Kasuari, yang terus bergantian untuk menyiksa Felix.

Oh, jangan lupakan Zeroun dan Derick juga ikut andil dalam menyiksa cowok itu.

Setelah menyiksa Felix, mereka memang terus menghalalkan segala cara untuk membuat cowok itu tetap hidup, walau tidak pernah dikasih makan sama sekali.

"Bunuh gue, bunuh gue aja. Bunuh gue sekarang!" lirih Felix menatap Phoenix dengan satu matanya.

Mata kiri cowok itu memang sudah tidak ada, setelah Zeroun mencongkel dengan paksa mata kirinya.

"Kebetulan kita semua memang sudah bosan untuk bermain sama lo," sahut Phoenix tajam.

"Ya–ya udah, bunuh gue seka–"

DOR

DOR

DOR

"ARGH! BUNUH GUE!" teriak Felix keras, saat beberapa bagian tubuhnya ditembak oleh Phoenix.

JLEB

"ARGH!"

DOR

"Lo terlalu berisik!" gumam Phoenix pelan, setelah menusukkan pisaunya dengan cepat pada mata kanan Felix.

Cowok itu juga langsung menembakkan peluru pada jantung Felix, membuat Felix mati ditempat dengan kondisi yang amat sangat mengenaskan.

"Bajingan!" gumam Phoenix pelan, sembari melemparkan pistol yang berada di genggamannya ke sembarang arah.

•••

"Bang, apa kabar? Kenapa baru ke sini?"

"Maafin abang baby, abang kan bukan main-main di sana."

"Tapi seenggaknya abang gak bisa ke sini pas weekend?"

"Abang kalau weekend ngumpul sama temen-temen abang."

"Ish abang nggak sayang sama aku berarti."

"Eh, eh, eh, ngomong apa itu. Kita kan setiap hari video call baby. Setidaknya abang selalu kasih kabar sama kesayangan abang ini,"

"Kapan netap di sini lagi abaaaaang?"

"Astaga, baby. Iya, abang usahain secepatnya."

"Janji ya?"

"Janji, baby."

"Sayang abang banyak-banyak!"

"Sayang banyak-banyak juga adik abang ini."

To be continued

•••

Follow Instagram untuk ngeliat cogan : @yeremisaragih

Follow juga Instagram @wattpademi untuk tau informasi.

SPAM KOMEN "NEXT" DISINI!

MAU KAPAN UPDATE PART 45??
Jangan lupa baca dan vote cerita "MAHARAJA" dan "RAGAZ"  biar aku triple up!

Suka nggak si sama ceritanya?

Kalau ada typo atau salah penulisan kata, tolong ingatkan aku yaa!

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya yaaa!!

Promosikan cerita ini di semua platform yang ada!! (TikTok, Instagram, Twitter, Facebook, dll.)

JANGAN LUPA JUGA UNTUK FOLLOW AKUN WATTPAD AKU!

Spam "DANGEREUX" untuk lanjut.

1 kata buat " Phoenix"

1 kata buat "Kasuari"

1 kata buat "Raja"

1 kata buat "Starla"

1 kata buat "Bintang"

1 kata buat "Venus"

1 kata buat "Andreas"

1 kata buat "Naufal"

SEE YOU IN THE NEXT PART!

DANGEREUXTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon