Thirty Six : Date !!

18.1K 1.7K 18
                                    

Thirty Six : Date !!





      Arga benar-benat menjemputku dengan mobilnya pukul 9 pagi tepat hari ini.

Laki-laki itu mengenakkan kemeja hitam dengan celana biru navy dengan wangi super harum sampai sesaat membuatku pusing.

Ya, sepertinya aku pusing karena Arga terlalu membuatku terpesona pagi ini. Aku sampai menundukan kepala tak berani menatap wajahnya sejak masuk ke dalam mobilnya 14 menit yang lalu.

Arga rasanya semakin kurang hajar.


"Nan?"

Tubuhku terlonjak, aku menolehkan kepala tak sadar Arga sudah memandangiku dengan tatapan bertanya.

"Are you okay? Kamu gak enak badan?" Tanya Arga membuatku cepat-cepat menggelengkan kepala tak bermaksud untuk membuatnya salah paham.

"Eh engga, aku gak papa kok. Btw kita mau kemana sekarang? Kamu pulang kemarin? Sampai jam berapa? Langsung ke rumah atau ke rumah Mbak Luna? Emang kamu gak cape?" Mulutku tanpa sadar sudah bertanya berutubi-tubi. Menutupi salah tingkah.

Arga tersenyum. "Aku baru sampai tadi malam. Langsung ke apartement karena lebih dekat. Gak cape karena mau ketemu kamu. Sekarang kita ke belanja dulu mau beli bahan-bahan." Arga menjawab satu persatu pertanyaanku dengan tenang.

Bibirku terulum. Mencoba menahan diri agar tak teriak detik itu juga mendengar jawabannya.

"Bahan-bahan?" Tanyaku mencoba menghiraukan senyum tipis yang tersungging dibibirnya. "Bahan-bahan apa?"

Kali ini senyum Arga mengembang lebih lebar. Tatapan matanya penuh arti menatap jalanan di depan. "Nanti juga kamu tau." Kata Arga sok misterius.

"Loh... aku pikir kita ke tempat yang pengen kamu kunjungin."

"Yes we do, salah satunya ini tempat yang ingin aku kunjungin."

Aku mengernyit. "Kamu gak bakal bawa aku ke tempat aneh-aneh kaya uji nyali gitu kan Ga?" Tanyaku curiga.

Arga tertawa. Laki-laki tampan sekaligus menyebalkan dihadapanku ini memasang senyum termanisnya. "Kamu takut?"

Mataku melotot. "Maksud kamu beneran kita ke tempat kaya gitu?!"

Tawa Arga semakin terdengar puas. "Unfortunatelly no... tapi melihat reaksi kamu begitu, kapan-kapan aku bisa bawa kamu kesana. Pasti menyenangkan mengambil foto muka kamu yang lagi teriak nahan nangis."

Aku meninju bahu kirinya. "Diam kamu. Masih untung aku punya waktu sampai mau nemenin kamu di hari minggu cerah begini. Tadinya aku mau rebahan tidur saja seharian sambil maskeran dan nonton bareng Miya." Gerutu membahas rencana pagi hari ini yang berakhir gagal.

Arga menggeleng. "Nah. Dimana-mana pasti enakan jalan minggu dengan orang lain ketimbang di rumah Dinanti. Apalagi jalannya sama aku." Katanya dengan percaya diri membuatku yang mendengar itu jadi mendelik.

"Jalan sama kamu gak membuat banyak perubahan terhadap hari mingguku Ga. Aku tetep gak bersemangat dan lebih pengen malas-malasan dirumah sambil makan." Kataku sambil membayangkan bagaimana enaknya jam segini aku sudah duduk di depan TV sambil memeluk bucket ice cream sambil merasakan semilir angin dari taman belakang.

Arga tersenyum. "Tapi baiknya kamu jadi paling cantik hari ini Dinanti. Kamu bahkan nata rambut kamu sampai buat aku pusing." Katanya membuatku reflek menyentuh rambut sambil mengerucutkan bibir.

"Kenapa? Aneh yah?" Tanyaku karena memang tak biasa menggerai rambut sampai membuat wavy di bagian bawahnya.

Arga tertawa menggeleng. "Kamu biasa aja udah paling cantik Dinanti. Apalagi kamu begini, pusing aku ngelihatnya karena mataku maunya lirik kamu terus." Katanya membuatku mendelik sampai meninju lengan kirinya.

Karena Piknik Kilat  ✔ (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang