[18] About Them

90.6K 13.7K 3K
                                    

Follow Instagram @yeremisaragih buat ngeliat cogan😎😾

Selagi nunggu update cerita ini, kalian bisa baca cerita aku yang masih on going, ayo ramaikan, bantu aku dengan vote dan komen. Aku update setiap hari loh disana!

• Selamat Membaca •

•••

"Overdosis keuwuan gue."

•••

TING

TING

TING

Kasuari menggeram marah saat kegiatannya yang sedang memejamkan mata, terganggu oleh suara notifikasi ponselnya yang tidak mau berhenti.

Menghela nafas kasar, akhirnya gadis itu bangun dari tidurannya di kasur, ingin mengambil handphonenya yang berada di atas nakas sebelah tempat tidur.

Tadi, saat Kasuari pulang dari sekolah dengan diantar oleh pacarnya, gadis itu masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya. Ia ingin sendiri dulu. Terlalu banyak yang gadis itu pikirkan, sampai rasanya kepalanya mau pecah.

Saat sudah berada didalam kamar, gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur queen size nya. Mata yang selalu terlihat tajam itu, menatap langit-langit kamarnya yang terlihat seperti di luar angkasa.

Kasuari memejamkan matanya.

Bahkan, gadis itu tidak menyadari, kalau hari sudah mulai gelap. Entah berapa lama gadis itu memejamkan matanya. Anehnya, Kasuari bahkan tidak tertidur. Padahal ia memejamkan matanya lebih dari 3 jam.

Setelah mengambil handphonenya, Kasuari kembali merebahkan tubuhnya di kasur.

Mata tajam namun indah itu, menjadi semakin tajam saat melihat siapa seseorang yang sudah mengganggu ketenangannya.

Nix

"Cayaaaaang"
"Lagi ngapain, hm?"
"Udah makan belum?"
"Sayang, jawab ih!"
"Kalau gak dijawab aku ngambek bodoamat"
"Baby"
"Ih, kamu mah!"

Mata gadis itu tidak lagi setajam tadi. Saat membaca pesan dari Phoenix, tanpa sadar Kasuari tersenyum sangat tipis. Ah, sesuatu yang langka, bahkan amarah gadis itu yang tadi mau meledak, tiba-tiba hilang begitu saja.

"Gila nih cowok," batin Kasuari menahan senyumnya. Tidak bisa dipungkiri, ia gemas melihat tingkah laki-laki tampan yang sudah menjadi pacarnya itu.

Kasuari

"Kenapa?"

Kasuari tidak tahu ingin membalas apa. Seumur-umur, gadis itu bahkan baru bisa sedekat ini oleh laki-laki selain keluarganya, bahkan pacaran.

Jadi, gadis itu memang tidak berpengalaman.

TING

Bunyi ponselnya kembali terdengar, tanpa pikir panjang, Kasuari kembali membuka ponselnya.

Nix

"Kamu cuma jawab itu doang?"
"Tuh kan, kamu mah"
"Aku mau telponan sama kamu pokoknya"

Belum sempat Kasuari membalas pesannya, Phoenix sudah duluan menghubungi gadis itu.

Tak ada pilihan lain, selain mengangkat sambungan telepon dari Phoenix, Kasuari akhirnya mengangkat telepon dari pacarnya itu.

DANGEREUXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang