Taehyung menyeringai. "Bagus, Anak Muda. Jangan biarkan Aeri mengonsumsi pil. Aku benci itu."

"Tidak akan.. Tapi, kenapa kau membenci itu?"

"Jennie mengonsumsinya dulu, karena aku tidak suka memakai benda yang kau pegang itu. Dan akibatnya... Dia menderita di kehamilannya. Perutnya sering sakit, dan harus mengonsumsi obat-obatan untuk kesehatan rahimnya. Kami sudah merawat dan menjaga Aeri sebaik mungkin.. Agar dia tumbuh sempurna. Jadi tolong, teruskan tugas kami."

Jaehyun mengangguk mantap. "Pasti, Appa.. Aku teramat mencintainya."

"Aku tidak pernah melihatnya menangis. Kau lelaki yang bisa dipercaya."

"Sebenarnya sama saja.. Aeri sering merajuk pada hal-hal kecil. Tapi aku menganggapnya sebagai sikap manja. Jadi aku hanya melimpahkan kasih sayang dan perhatianku padanya."

"Bagus."

Mereka saling melempar senyuman hangat, ketika dua bidadari turun dari tangga, menarik koper pink besar.

"Ayo berangkat!" Seru Aeri bersemangat.

"Makan dulu. Kekasihmu yang tampan ini sudah memasak." Jawab Taehyung.

"Ah... Kekasihku ini memasak?"

Gadis itu melepas kopernya dan menghampiri Sang Kekasih, memeluk tubuhnya dari belakang. "Memasak apa.....?"

"Yak! Jangan mengumbar kemesraan di depanku!" Seru Taehyung kesal.

Jennie terkekeh, menghampiri pria itu dan langsung duduk di pangkuannya.

Taehyung tersenyum, tidak lagi peduli dengan anak gadisnya, dan langsung merengkuh hangat tubuh Sang Istri.

"Duduklah dulu.." Ucap Jaehyun lembut. "Biar kusiapkan makanannya."

"Arraseo.."

Aeri tersenyum berbalik badan, dan terbelalak melihat kedua orang tuanya berpangkuan mesra di balik meja makan.

"Yak! Jangan mengumbar kemesraan di depanku!"

"Peduli apa eoh?" Taehyung menjulurkan lidahnya, menciumi pundak Sang Istri.

Tak lama, Jaehyun menghampiri mereka, menata hidangan di atas meja dan ikut duduk di samping Aeri.

"Selamat makan semuanya.."

Jennie turun dari pangkuan Sang Suami, duduk di sampingnya sambil mulai mengambil piring.

"Dengarkan aku baik-baik. Jika ingin pulang kemari, kabari dulu. Jangan mendadak, apalagi tiba-tiba datang seperti Jailangkung. Paham?" Ucap Taehyung tegas.

"Wae? Aku kan anak kalian." Ucap Aeri.

"Appa tidak mau kau kemari saat Appa dan Eomma... Ehmm...."

Taehyung terdiam sejenak, merangkai kata-kata yang tepat.

Sementara pasangan kekasih itu sudah menatapnya lekat, menunggu kelanjutan kalimatnya.

Pria yang masih menjadi CEO HYBE Corporation itu menghela nafas. "Dalam keadaan yang tidak tepat. Aku tidak mau kau kemari saat kami sedang dalam keadaan yang tidak tepat.."

"Apasih? Tidak jelas." Gerutu Aeri. "Keadaan tidak tepat apa coba."

"Yak! Menurutlah saja, Gadis Pemberontak!"

"Nee...! Arraseo..!"

"Bagus."

Jennie tersenyum, memberikan satu piring makanan kepada Sang Suami.

Mereka menikmati makan siang bersama.

Bahkan Aeri menyomot beberapa roti mochi buatan kekasihnya.

DARK & DANGEROUSWhere stories live. Discover now