[ T A M A T ]
"Kim Taehyung memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan...."
Jennie Kim merupakan gadis penuh ancaman yang membuatnya seumur hidup dihantui oleh trauma masa lalu.
Hal itu membuatnya merasa sangat tersiksa sekaligus membutuhkan per...
"Kau sungguh tau alamat apartemenku?" Jennie terkejut menyadari mobil Lamborghini Urus berwarna matte black milik CEO HYBE itu mendarat mulus di depan gedung apartemennya.
Pria itu tidak berbohong di semua ucapannya.
Ia benar-benar mengganti mobilnya yang kotor karena sampah dengan warna matte black.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan ia juga mengetahui apartemen gadis itu.
"Turun." Perintah Taehyung dingin.
Jennie membuka pintu mobil mewah itu dan keluar dari sana, ia melihat Sang CEO berjalan menghampirinya dengan wajah tanpa ekspresi.
"Engghh... Sajangnim..."
"Jangan memanggilku seperti itu." Potong Taehyung tajam. "Kau bukan pegawaiku."
"A..arraseo.. Aku hanya tidak terbiasa memanggilmu dengan sebutan Oppa."
"Biasakan. Dan sekarang, tunjukkan padaku apartemen-mu."
Semua ucapannya merupakan perintah.
Dan perintahnya sama sekali tidak bisa ditolak.
Ia memang lihai menguasai dan mengontrol orang lain dengan mudah.
Menjadikannya sebagai pria yang amat berbahaya.
Tanpa menjawab, Jennie berjalan memasuki lift gedung apartemennya dan menuju ke lantai 3.
Tidak ada percakapan.
Taehyung hanya berjalan mengikuti gadis itu hingga mereka sampai di depan pintu suite-nya.
"Mmmm terimakasih sudah mengantarku." Ucap Jennie gugup.
Di luar dugaan, pria itu malah menatapnya dingin, lalu melirik ke dalam suite-nya. "Biarkan aku masuk."
Gadis itu menelan ludah, membuka lebar pintu apartemennya dan membiarkan direktur itu memasuki suite-nya.
"Kau mau minum?" Tanya Jennie berbasa-basi, yang malah menerima tatapan tajam dari Taehyung.
"Duduklah di sofa."
"M..mwo?"
"Aku bilang, duduk di sofa."
Jennie menunduk, berjalan menuju ke sofa ruang tengahnya.
Memastikan gadis itu sudah merebahkan punggungnya di sandaran sofa dengan nyaman, Taehyung mengambil duduk di hadapannya.
Ia menatap lekat wajah gadis itu.
Tatapannya tidak sedingin tadi, berganti dengan tatapan cemas yang sangat tidak kentara.
Bagaimana tidak, wajah Jennie benar-benar buruk.
Bibir yang robek, dan terdapat beberapa lebam biru di dahinya.
"Astaga... Apa yang sudah terjadi pada gadis ini.. Siapa yang menyiksanya?"
