10 : Rasa Cemas

2.5K 276 49
                                    

Hari kelima Jennie kembali bekerja, bahaya datang.

Hanbin dengan buru-buru masuk ke dalam ruangan asistennya itu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Jennie! Cepat keluar dari sini lewat pintu belakang gedung! Jiyong sedang menuju kemari!"

Jennie sungguh tersentak, kebingungan oleh situasi mendadak itu.

"Cepat, Jennie! Aku yakin dia akan menuju kesini."

"S..sekarang?"

"Sekarang!!"

Jennie meraih ponsel dan tas kecilnya lalu mengikuti langkah Managernya itu menuju ke pintu darurat di bagian belakang gedung.

"Hati-hati.." Bisik Hanbin, membiarkan gadis itu menuruni tangga darurat dengan cepat menuju ke basemen gedung.

Jennie benar-benar panik, berusaha menelfon Kim Taehyung dengan cepat.

Tak ada jawaban.

"Astaga..."

Ia menelfon lagi, tetap tak ada jawaban.

"Kenapa aku tidak ada di saat aku membutuhkanmu?!"

Jennie berlari keluar dari basemen, memastikan halaman gedung YG Plus aman, lalu berlari cepat menyusuri trotoar.

Ia masih berusaha menelfon Taehyung, yang tetap tidak menjawab panggilannya.

"Begini susahnya mempunyai bodyguard seorang playboy brengsek seperti dia!" Gerutu Jennie kesal. "Pasti sibuk bercinta dengan wanita-wanitanya."

Beruntung.

Ia langsung menemukan taksi yang langsung bersedia mengantar ke apartemen barunya.



Sampai di Nine One Hannam, Jennie langsung memasuki lift untuk menuju ke lantai 4, dan langsung membanting pintu apartemennya.

Ia sudah keringat dingin mengetahui kedatangan Jiyong ke kantor untuk mencarinya.

Ditambah sekarang Taehyung masih saja tidak mengangkat telfonnya.

"Astaga makhluk ini!"

Gadis itu sempurna menangis, dihantui oleh ketakutan yang amat sangat besar.

"Bagaimana kalau Jiyong Oppa kemari? Bukankah Yeri tau soal apartemen baruku.. dan dia tidak tau tentang rahasia ini. Bagaimana kalau Jiyong Oppa bertanya padanya, dan dia memberitahu? Astaga... Aku ini bodoh sekali!"

Jennie mencoba kembali menghubungi CEO HYBE Corporation itu, yang tetap tidak ada jawaban.

"Brengsek!"











Sementara yang sedang dibutuhkan, tengah melaksanakan rapat penting bersama para CEO anak perusahaannya.

Pledis Entertainment, Big Hit Music, Source Music, Naver, SuperB, dan banyak lainnya.

"Kita pastikan seluruh kerjasama ini berjalan lancar." Taehyung menutup presentasinya. "Sekian. Terimakasih."

Para Direktur dari puluhan anak perusahaan itu mengangguk sopan, dan membereskan kertas-kertas dan laptop di meja rapat.

Taehyung sendiri hanya membawa satu map dan MacBook-nya.

Ia memang menon-aktifkan nada dering ponselnya. Tentu saja karena rapat penting.

Dengan santai, ia berjalan kembali ke ruangannya, untuk melanjutkan kerjaan lainnya yang tertunda.

Tepat ketika ia meletakkan kembali semua barang bawaan di atas meja, layar ponselnya menyala.

DARK & DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang