16 : Lift 🔞

7.1K 324 218
                                    

Jennie bergerak malas di dalam pelukan Taehyung, merebahkan kepalanya dengan nyaman di lengan berotot pria itu.

"Jennie.."

"Hmm?"

"Aku ingin mengatakan hal serius."

"Katakan.."

Sang CEO menelan ludah, membelai lembut pinggul lebar kekasihnya.

"Aku ingin kau menjadi partner seks-ku.."

Jennie ternganga mendengar itu, memutar kepalanya untuk menatap wajah tampan Sang Kekasih.

"Mwo?"

Taehyung menaikkan alis, mengangguk serius.

"Kita saling tertarik.. Aku sangat menyukai tubuhmu. Dan aku ingin kau menjadi milikku, hanya aku yang boleh menyentuhmu."

"Apa kau serius?"

"Nee... Kau pun juga menyukai tubuhku, J.. Apa lagi yang kau tunggu? Aku bisa memberikannya padamu."

Jennie terdiam sejenak, berfikir panjang.

Sebenarnya itu tawaran yang menggiurkan.

Ia sangat menyukai tubuh jantan pria itu, menyukai caranya menyentuh dan memuaskannya, tapi....

"Dengan satu syarat."

"Apapun itu..."

"Putuskan hubunganmu dengan Irene."

Taehyung terpaku sejenak mendengar itu. "Kau cemburu?"

"Mwo? Aniya! Aku hanya merasa tidak adil kau memiliki dua kekasih, kecuali aku akan mencari pria lain untuk...."

"Andwae!" Potong pria itu cepat dan tajam. "Aku akan meninggalkan Irene."

Jennie menatapnya lamat-lamat, menyipitkan matanya. "Kau serius?"

"Nee, aku serius J. Asal kau menjadi milikku. Hanya milikku."

"Arraseo."

Taehyung beranjak menindih tubuh gadis itu dan menatapnya tajam.

"Dengarkan aku, Jennie Kim. Kau tidak boleh mencari pria lain atau memiliki kekasih lain. Hanya aku yang boleh menyentuhmu. Arraseo?!"

Jennie menatap lekat sepasang mata elang itu, tubuhnya berdesir.

CEO itu benar-benar jantan.

"Arraseo.."

"Bagus."

Taehyung mencium dalam-dalam bibir ranum Sang Kekasih, lalu melumatnya dengan lembut.

"Aku menginginkanmu..." Desah Jennie, membuat pria itu kembali bergairah dengan sangat cepat.

"Oh J... Aku milikmu.."

Mereka melanjutkan malam panas hingga jatuh tertidur lelap.


















***



















Hanbin memasuki ruang kerja Asistennya yang tengah melamun resah hingga mengabaikan kerjaannya.

"Jennie-ah? Gwenchana?"

Jennie menatap pria yang tengah meletakkan setumpuk map di atas mejanya.

"Hanbin, apa kau tau Psikolog terbaik di Seoul?"

"Uhmm... Akan kucari informasinya."

Gadis itu tersenyum datar. "Kamsahamnida.."

"Apa kau baik-baik saja?"

DARK & DANGEROUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang