[ T A M A T ]
"Kim Taehyung memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan...."
Jennie Kim merupakan gadis penuh ancaman yang membuatnya seumur hidup dihantui oleh trauma masa lalu.
Hal itu membuatnya merasa sangat tersiksa sekaligus membutuhkan per...
"Jangan menyusahkan Jaehyun. Kajja, belajar mengendarai mobil sendiri." Ucap Taehyung, sudah menggenggam kunci mobil Porsche 718, bersiap keluar.
"Aaaaaa shireo!" Aeri tetap sibuk dengan MacBook hitamnya, mengerjakan tugas.
Ia sudah menginjak masa-masa awal semester kuliah, dan masih tetap bersama Jaehyun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bahkan, Jennie dan Taehyung tidak pernah melihat gadis itu menangis, membuat mereka yakin bahwa Jaehyun berhasil membuat Aeri selalu bahagia.
"Kau sungguh gadis yang merepotkan, Aeri. Aku tidak sanggup lagi mengantarmu kemana-mana." Omel Taehyung, mengingat akhir pekan kemarin ia sudah seperti supir, mondar-mandir berkeliling kota Seoul untuk mengantar si gadis.
"Tapi selalu bersedia mengantar Eomma."
"Tentu saja! Tidak ada kata lelah kalau soal itu."
"Yak! Jadi Appa lelah mengantarku?!"
"Nee."
"YAK!"
Taehyung tertawa kecil melihat raut kesal di wajah anak gadisnya.
"Ya sudah. Kalau begitu, biar Jaehyun saja yang mengantarku." Ucap Aeri.
"Kau tidak bisa menyusahkan orang lain seperti itu. Jaehyun kuliah juga."
"Tapi dia selalu ada untukku."
"Kau menyindir huh?"
"Pokoknya aku tidak mau belajar mengemudi!"
Taehyung menghela nafas berat. "Ya sudah. Begini saja. Kalau kau bisa mengemudi sendiri, aku akan memberimu mobil."
"Kalau itu aku setuju."
"Yak! Suka sekali kau dengan harta eoh?"
"Semua perempuan kan begituuuuuu! Jadi laki-laki yang harus mapan untuk membiayainya."
Taehyung menyeringai, sementara Aeri sudah nyengir tanpa dosa, mendadak bersemangat karena tau akan diberi sebuah mobil. Dan pasti mewah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
