[ T A M A T ]
"Kim Taehyung memasuki hidupku seperti petir dalam kegelapan...."
Jennie Kim merupakan gadis penuh ancaman yang membuatnya seumur hidup dihantui oleh trauma masa lalu.
Hal itu membuatnya merasa sangat tersiksa sekaligus membutuhkan per...
Kedatangan sosok gadis yang sedang booming itu langsung membuat Yeri terbelalak.
"Omo... Jennie-ah?!!"
Jennie terpengarah mendengar seruan itu, tersenyum manis.
Ia memilih short dress sederhana berwarna krem. Sangat cantik.
Yeri berlari dan langsung mencengkeram pergelangan tangan temannya itu.
"Jennie-ah! Jelaskan padaku semuanya!"
"Mwo...?"
"Hubunganmu dengan Kim Taehyung! Dengar, kami semua terkejut mengetahui berita itu ditambah kau tidak bisa dihubungi sama sekali."
"Uhmm well, aku mematikan ponselku, dan..."
"Karena kau sibuk berkencan? Apa pria berbahaya itu yang menyuruhmu?"
"Aniya... Aku memang sedang tidak ingin diganggu."
"Omo... Ada banyak foto-fotomu bersama seorang Kim Taehyung di media berita! Kau makan siang bersamanya, kau pergi ke mall, membeli MacBook, dan..."
Yeri meraih tangan kanan gadis itu. "Omo... Dia benar-benar membelikanmu cincin berlian?!"
Jennie gugup. "Yeri-ah..."
"Apa dia tinggal di apartemenmu?"
"Uhmm nee, tadinya.."
"Wae? Sekarang tidak?"
"Aniya. Aku juga pindah. Dia.. memberi sebuah apartemen padaku."
"Mwo?! Dimana?"
"Hannam.."
"Jangan bilang...."
"Nine One Hannam."
Yeri sungguh terbelalak mendengar itu. "Aigo, Jennie-ah... Itu mewah sekali! Apa mimpi terakhirmu sebelum akhirnya kau menjadi kekasih seorang Miliader?!"
Jennie tersenyum kaku. "Tidak tau.."
"Kau harus menjelaskan secara rinci bagaimana akhirnya kau bisa bersamanya!"
"Nee... Makan siang nanti, oke? Aku harus ke ruanganku sekarang.."
"Arraseo arraseo.."
Yeri tersenyum lebar, turut berbahagia atas status baru temannya itu.
Sampai di lantai tiga, semua tatapan tertuju pada Jennie.
"Astaga.. Pasti berita itu."
Ia berusaha tersenyum tenang, lalu berjalan menuju ke ruangannya.
Menghidupkan komputer dan laptop dengan merk yang sama--Samsung, dan mulai bekerja.
Belum jalan satu jam, pintu ruangannya dibuka dari luar dan menampakkan sosok Manager pria yang langsung menatap asistennya tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
